Monday 27 March 2017

TERBANG MELAYANG



Karena terletak di garis katulistiwa, Indonesia secara umum akan memiliki iklim tropis dan memiliki 2 musim yakni penghujan dan kemarau. Dengan dampak ini, Indonesia sering terjadi banjir saat musim penghujan dan kekeringan dasyat saat musim kemarau. Tapi tahukah anda, menurut saya Indonesia memiliki banyak sekali musim, sekali lagi ini menurut saya. Di Indonesia, khususnya jawa, khusus lagi tempat tinggal saya di Ngawi, Jawa Timur, kami punya banyak sekali musim. Musim yang ada di kota saya selain musim penghujan dan musim kemarau ada juga musim mangga, musim durian, musim rambutan, musim panen padi, musim yang tak kalah heboh adalah musim hajatan.
Kenapa hajatan saya bilang musim, dikarenakan di kota saya masih banyak masyarakat yang menjunjung tinggi adat – adat nenek moyang dalam hal hajatan. Ya secara adat orang jawa akan menghitung/mencari hari baik dalam melaksanakan hajatan. Dan setelah mendapat hari baik tidak ayal akan menumpuk orang yang melaksanakan hajatan dan juga bias jadi terlaksana secara berkala. Layaknya atlet lari estafet, hajatan di wilayah saya sambung menyambung saling bergantian sampai di ujung “bulan baik”.
Dalam hajatan, masyarakat kami masih menjunjung adat rewang atau dalam bahasa Indonesia disebut gotong royong dalam melaksanakan hajatan. Walau terkadang satu RT melaksanakan hajatan beriringan berganti hari berganti tempat akan tetapi budaya ini tetap dijunjung tanpa dirusak dengan alasan lelah. Dalam budaya kami saling membantu sudahditanamkan sedari dulu, orang kaya dan miskin akan berbaur dalam acara ini sehingga bisa menjadi penghancur penghalang status ekonomi.
Dalam pelaksanaannya, budaya gotong royong sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, sehingga tidak salah dahulu nenek moyang kita selalu mengajarkan untuk saling membantu antar tetangga. Dimana di era yang semakin komplek dan budaya barat semakin banyak dating menggerus budaya kita, sikap menjunjung tinggi dan cita akan budaya nenek moyang perlu untuk dipertahankan dan diwariskan. Coba kita pikirkan sejenak, apabila kita kita sebagai masyarakat Indonesia akan tetapi melupakan budaya sendiri, suatu saat nanti anak cucu kita jika ingin mengetahui budaya bangsa mungkin harus kuliah di luar negeri.
Kalau kita sebagai penerus budaya bangsa tidak peduli, maka jangan marah jika Negara lain mengambil budaya kita. Sudah banyak budaya kita dipelajari orang asing karena keindahannya, namun kenapa kita justru tak mengerti akan budaya kita sendiri. Saya mulai bepikir, kita menjadi asing di negeri sendiri.


#terbangmelayang2k17
#mencobabangkit

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30