Wednesday 13 May 2015

Populasi dan Sampel

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi dan sampel bukan menjadi istilah asing lagi bagi kita sebagai generasi muda. Populasi dan Sampel adalah istilah yang sering digunakan dalam penelitian, baik itu berupa penelitian yang di dalam laboraturium maupun penelitian ilmiah lainnya.
Populasi dan sampel menjadi sangat penting, sebab disinilah data akan didapat dan diolah dalam mencari sebuah jawaban atas masalah. Populasi dan sampel adalah objek penelitian, sehingga semua akan bergantung pada hal ini. Ketepatan dalam mengambil sampel akan mempengaruhi penelitian itu benar atau tidak.
Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian populasi?
2. Apakah jenis-jenis populasi?
3. Apakah pengertian sampel?
4. Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?
5. Apa saja teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian?
6. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Menguraikan pengertian populasi
2. Memaparkan jenis-jenis populasi
3. Menguraikan pengertian sampel
4. Menguraikan pengertian teknik sampling
5. Menjelaskan teknik-teknik pengambilan sampel
6. Menjelaskan cara menentukan sampel




3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Populasi
Sugiyono[1] menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Dalam penelitian, populasi dibedakan menjadi 2[2], antara lain:
a. Populasi Umum adalah populasi yang menjadi sasaran secara umum. Misalnya : Ahmad ingin meneliti mahasiswa jurusan tarbiyah angkatan 2011 di STAIN Ponorogo.
b. Populasi Target adalahnpopulasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita. Misalnya : Ahmad ingin meneliti mahasiswa jurusan tarbiyah, program studi Bahasa Arab angkatan 2011 di STAIN Ponorogo.
Nana Syaodih Sukmadinata mengelompokan populasi di bedakan menjadi 2 yaitu:
a. Populasi Terukur adalah populasi yang secara riil dijadikan dasar dalam penentuan sempel, dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan kesimpulan. Misalnya: Keterampilan IT Dosen STAI Ngawi di Ngawi.
b. Populasi Target adalah populasi yang dengan alasan yang kuat serta memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur. Misalnya: karena kecerdasan atau bakat berbahasa, kematangan berbahasa, usia, status ekonomi dan sosial mahasiswa semester IV STAIN Ngawi sama dengan di STAIN Ponorogo, maka kesimpulan tentang kecakapan berbahasa mahasiswa semester IV STAIN Ngawi berlaku untuk mahasiswa semester IV STAIN Ponorogo. Populasi STAIN Ponorogo sebagai populasi target.
Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan ke dalam sifat berikut ini:
a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu di persoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil satu botol darah, karena baik setetes maupun satu botol hasilnya akan sama saja.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.

B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi[3]. Bila populasi besar tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada pada populasi , misalnya karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengambil sampel yang diambil dari populasi tersebut. sebagian dari populasi. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut ini[4] :
a. Subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi.
b. Apabila populasi terlalu besar, maka di khawatirkan ada yang terlewati.
c. Penelitian dapat dilaksanakan lebih efisien ( dari segi waktu, biaya dan tenaga).
d. Lebih teliti dan cermat dalam proses pengumpulan data.
e. Penelitian lebih efektif, karena jika menggunakan populasi kadang penelitian bersifat destruktif ( merusak ).

C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel[5]. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang bisa digunakan, secara skematis, teknik sampling digambarkan sebagai berikut:



















Rounded Rectangle: Probability sampling

Rounded Rectangle: Nonprobability sampling












Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling.
1. Probability/Random Sampling
Random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur ( anggota ) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek.
a. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
Misal, populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 pendidikan matematika (unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik dengan cara undian, maupun tabel bilangan random. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.







b. Proportionate Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Graphic1.jpgTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen. Dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel.






Gambar Teknik Stratrified Random Sampling



c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya Pegawai yang lulusan S3=3, S2 = 4, S1 = 90, SMA = 800, SMP= 700 maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang S2 itu harus diambil semuanya sebagai sampel. Karena 2 kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMA, dan SMP.
d. Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel jika yang diteliti atau sumber data sangat luas, misal suatu negara. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
contoh, di Indonesia terdapat 34 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 propinsi, maka pengambilan 10 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.









Gambar Teknik Cluster Random Sampling














2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Misalnya lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
a. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
POPULASI
1
11
21
31
2
12
22
32
3
13
23
33
4
14
24
34
5
15
25
35
6
16
26
36
7
17
27
37
8
18
28
38
9
19
29
39
10
20
30
40
Right Arrow: Diambil secara sistematisSAMPEL
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
33
36
39
Sampling sistematis No. Populasi kelipatan 3 yang diambil



b. Quota Sampling
Teknik Quota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah Quota yang diinginkan. Sebagai contoh jika akan melakukan penelitian kinerja guru sekabupaten Ngawi dengan populasi 1000 guru dan mengambil sampel 500 guru. Maka sebelum mendapatkan sampel 500 guru penelitian belum bisa dihentikan atau diambil kesimpulan.

c. Sampling Incidental
Sampling Incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/Incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bial dipandang orang yang kebetulan bertemu itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
Misalnya, untuk memperoleh data tentang bagaimana keadaan atau karakteristik suatu sekolah, maka kepala sekolah merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi.
e. Sampling Jenuh
Menurut Sugiyono[6] sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling – Sampel Bola Salju
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman- temannya untuk dijadikan sampel . Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. . Teknik sampel ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Snowball Sampling





D. Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi. Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki karena tingkat ketelitian yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga yang tersedia. Sehingga berapapun jumlah sampel yang akan kita ambil tidak ada batasan, karena semua sesuai dengan kemampuan masing- masing individu, hanya saja ada beberapa pendapat yang bisa kita jadikan pedoman dalam penentuan, pengambilan, dan perhitungan sampel untuk populasi.


1. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Tabel Issac dan Michael
Berikut ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, 10%.



dengan dk=1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, atau 10%
P = Q =0,5. D = 0,05. S = Jumlah sampel
Penentuan Jumlah sampel tertentu dai populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%










2. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Nomogram Harry King
Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja, tetapi bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi paling tinggi hanya 2000. Nomogram ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut diberikan pula contoh bila populasi 200, kepercayaan sampel dalam mewakili populasi 95%, maka jumlah sampelnya sekitar 58% dari populasi. Jadi 0,58 × 200 = 116. Bila populasi 800, kepercayaan sampel 90% atau kesalahan 10%, maka jumlah sampel = 7,5% dari populasi. Jadi 0,075 × 800 = 60. terlihat di sini semakin besar kesalahan akan semakin kecil jumlah sampel. Gambar Nomogram Harry King di bawah ini.





















Contoh: misal populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi 95% atau tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang diambil 0,58 × 200 = 16 orang. (Tarik dari angka 200 melewati taraf kesalahan 5%, maka akan ditemukan titik di atas angka 60. Titik itu kurang lebih 58).

Sebagai contoh:
Akan diadakan penelitian terhadap masyarakat terhadap kualitas pendidikan di SDN Ngawi 3. Sebagai populasinya adalah masyarakat desa dimana sekolah itu berada. Berdasarkan jenjang pendidikan populasi diperoleh data sebagai berikut : S2 = 50, S1 = 300, SMA = 500, SMP = 100, SD = 50.
Dengan menggunakan tabel Isaac and Michael diperoleh data bila jumlah populasi = 1000, kesalahan bertaraf 5%, maka jumlah sampelnya 258. Karena populasinya berstrata maka sampelnya juga berstrata, seperti ditunjukkan dibawah :

























Jadi sampelnya adalah 13 + 77 + 129 + 26 + 13 = 258






a.jpg









BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
b. Jenis-jenis populasi: populasi umum dan populasi target
c. Sifat populasi dibagi menjadi 2 yaitu populasi homogen dan populasi heterogen.
d. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
e. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah:
1) Subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi.
2) Apabila populasi terlalu besar, maka di khawatirkan ada yang terlewati.
3) Penelitian dapat dilaksanakan lebih efisien ( dari segi waktu, biaya dan tenaga).
4) Lebih teliti dan cermat dalam proses pengumpulan data.
5) Penelitian lebih efektif, karena jika menggunakan populasi kadang penelitian bersifat destruktif ( merusak ).
f. Teknik-teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel
1. Probability/Random Sampling.
2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak.



14





DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Arif Rahman Hakim, 2012, Diktat Pengantar Metodologi Penelitian, Ngawi.




MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Manajemen Pendidikan
Yang diampu oleh Bapak Hariadi, S.Ag., M.Pd



Disusun Oleh Kelompok 5:
Novicha Andika S
Dumadi
M. Ubab
Sunanik
Lilis
Selfi A


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
i

Jalan Ir. Soekarno No.99 Ring Road ngawi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kaum muslimin dengan diturunkannya Al Qur’an yang suci, dan telah menjamin terpeliharanya hinggaakhir zaman.
Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada keindahan islam, yang kita nantikan syafa’atnya di hari kiamat.
Dengan rahmat dan hidayah Allah AWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Populasi dan Sampel” ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada Dosen Pengampu Hariyadi, S.Ag., M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan. atas segala bantuan tersebut, penulis tidak dapat membalas berupa apapun kecuali ucapan terima kasih seraya mengharapkan limpahan rahmat Illahi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari tentu banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca sekalian demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua..aamiin

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh



Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan masalah ................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi................................................................................... 3
B. Sampel..................................................................................... 4
C. Teknik Sampling...................................................................... 5
D. Menentukan Ukuran Sampel................................................... 10
BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA








iii



[1] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung, Alfabeta,2012) hal.80
[2] Arif Rahman Hakim,Diktat Pengantar Metodologi Penelitian,(Ngawi,2012)hal.26
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D....hal. 81
[4] Arif Rahman Hakim,Diktat Pengantar Metodologi Penelitian.....hal. 27
[5] Arif Rahman Hakim,Diktat Pengantar Metodologi Penelitian.....hal. 27
[6] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D....hal. 85

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30