Hai sobat ini saya pendatang baru yang numpang lewat,,,hehehe
ini adalah cerita kehidupan yang aku alami setahun
yang lalu. Maaf kalau cerita ini terkesan amatiran, hehehe,,karena yaaa....ini
adalah kali pertama aku menulis di blog pribadiku. Semoga memberikan manfaatJ
Ini
adalah cerita saat aku masih duduk di bangku SMA, tepatnya tahun 2013. Seperti
kebanyakan para pelajar saat ini, pasti merasakan kegalauan yang sungguh luar biasa
saat akan memasuki fase dunia perkuliahan. Dalam benak serta pikiran, pasti
dihantui dengan berbagai pilihan, aku kuliah dimana ya, mengambil jurusan apa,
dan sibuk dengan browsing sana-sini demi mendapatkan sebuah informasi mengenai
perguruan tinggi favorit. Tak jarang pula mendatangi berbagai perguruan tinggi
sebagai sarana motivasi diri. Singkat cerita, tibalah saat pendaftaran SNMPTN
bagi seluruh pelajar SMA pada saat itu. Aku memutuskan untuk memilih PTN yang
ada di Jember serta Semarang. Yang kuambil pada saat itu adalah fak. Kedokteran,
ilmu gizi, farmasi, serta kesehatan
maasyarakat. Aku sangat PD sekali pada saat itu akan diterima di fak.
Kedokteran, namun..kenyataan berkata lain. Aku tidak di terima satupun di
Perguruan Tinggi tersebut. Betapa sedihnya hatiku, dan aku sangat kecewa,.
Namun, masih ada satu kesempatan yaitu SBMPTN. Aku memutuskan memilih perguruan
Tinggi yang ada di Jember, dan yang aku pilih adalah Pendidikan Biologi, serta
Biologi. Pada saat itu aku belajar tidak terlalu serius, dan inilah kesalahan
terbesar dalam hidupku yang kemudian merubah jalan hidupku dari yang telah kususun
serta kurencanakan. Sebuah sikap dan tindakan yang seharusnya ku hindari.
Tibalah saat pengumuman itu. Ku buka websitenya dan kemudian ku terpaku dalam
diam saat membaca sebuah tulisan itu. Maaf anda tidak diterima SBMPN. Dan
hatiku terasa hancur dan tak terasa air mata meleleh begitu saja. Semua
teman-teman memberitahukan dimana mereka melanjutkan studi dan aku hanya bisa
membalas dengan sebuah senyuman dan mendo’akan mereka agar senantiasa sukses.
Kenyataan itu tidak begitu saja kuterima. Masih ada perasaan sakit
dan rasa tidak menerimanya. Aku memutuskan untuk mengikuti kakakku yang bekerja
di sebuah restoran. Dengan suasana yang ramaai, kemudian sedikit demi sedikit
mengikis perasaan itu dalam hatiku. Meski terkadang aku merasakan sakit dalam
hatiku namun berusaha untuk kututupi . Saat ku membuka sebuah jejaring sosial,
ku lihat berbagai status teman-teman karibku yang telah menempuh studi. Hatiku
merasa sedih sekali, dan aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Saat
waktu shalat tiba, air mataku tak henti untuk menetes, dan mengiba pada ALLAH
tempatku mencurahkan seluruh isi hatiku.
Setelah sebulan berlalu, aku memutuskan untuk pindah dari
Banyuwangi menuju Wonogiri untuk menjaga Play
Station kakakku. Dari sanalah motivasiku untuk merasakan bangku kuliah ku hidupkan
kembali. Keinginan yang telah lama ku
pendam dengan perasaan yang menyita hidupku.
Disana aku berupaya untuk memproduktifkan waktuku, sembari
menunggu PS,tak jarang aku membuka catatan, belajar, mengerjakan soal-soal.,
browsing, menghafalkan Al-Qur’an, serta tentunya aku juga membantu pekerjaan
kakakku untukmengurusi ponakan-ponakan. Yappss..Mulai dari memandikan, menyuapi,
mengajari mereka belajar,serta membantu pekerjaan rumah tangga lainnya. 11
bulan ku alami fase ini.hehehe...La Tahzan
ALLAH ma Ana..Terkadang kejenuhan menghinggapi hatik. Kurindukan saat-saat
indah berkumpul dengan teman-teman. Sat mereka belajar di bangku kuliah, aku
hanya melakukan hal-hal itu. Hampir setiap hari, sujudku menghadirkan sebuah
derai air mata. Dalam hati kecilku menginginkan untuk merasakan kuliah. Demi
sebuah impian itu, aku membagi waktuku untuk mempelajari berbagai mata
pelajaran yang sama sekali tidak aku pelajari di bangku SMA. Yakni, mata
pelajaran IPS, karena sebelumnya pada waktu SMA aku menempuh jalur IPA. Dengan berbekal buku dari teman,
serta kuberanikan diri untuk bertanya teman-temanku tentang mata pelajaran yang
sukar untuk kukerjakan..hehehe
Saat rehat tiba, ku pelajari kembali, serta aku mencari serta
mengerjakan soal-soal yang ada. Tak lama, waktu pendaftaran dimulai, aku
memutuskan untuk mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Jawa di UNS Solo, serta
Pendidikan Sejarah serta Ilmu Sejarah di Universitas Jember. Aku pasrah pada
pilihan itu. Ku serahkan pada ALLAH saat melakukan pemilihan itu. Do’aku
hanyalah agar ALLAH memilihkanku jurusan yang disana aku bisa berprestasi.
Waktu tes’pun tiba, pada saat itu aku hanya bergantung sepenuhnya pada ALLAH,
dan kukerjakan dengan sungguh-sungguh soal demi soal yang ada.
Setelah beberapa lama, pengumuman pun tiba. Saat di buka oleh
kakak ku, perasaan ku pun dihantui oleh jika tidak diterima. Dannnn.....aku di
terima di Universitas Jember jurusan Ilmu Sejarah, dengan predikat penerima
Beasiwa Bidik Misi,Subhanallah,
Walhamdulillah.Air mata kembali menetes, ku sujud syukur atas berkah ini.
Sebuah mimpi yang selama ini ku impikan telah ada di depan mataku.
Saat semua orang menanyakan mengapa aku memilih sebuah
jurusan yang dahulu sangat ku benci, dan
mengapa tidak memilih Biologi yang menjadi basic ku pada saat SMA, ku hanya membalas dengan senyuman, dan
dengan sebuah jawaban singkat..ALLAH yang telah memilihkan nya sobatJ... Mungkin di mata orang lain,
jurusan ini di pandang sebelah mata, apalagi aku tidak mengambil spesifikasi
guru, namun hanya berupa ilmu sejarah murni, namu aku percaya dan yakin. Inilah
pilihanNYA, dengan status beasiswa yang ku sandang semakin menguatkan
keyakinanku bahwa inilah yang terbaik. Ku yakin bahwa ALLAH tidak akan
menjerumuskan hambaNYA pada pilihan yang salah. Kemarin saat pengambilan nilai,
aku di buat trenyuh dengan nilaiku. Tak kusangka aku mendapatkan sebuah nilai
yang sangat memuaskan. Ku peluk ibuku serta kucium tangannya. Inilah sebuah
rahasia dariNYA. “Belum tentu apa yang kamu inginkan itu baik untuknu, dan yang kau
rasa
buruk itu belum tentu buruk untukmu”. Ada banyak pelajaran yang kuambil
dari pengalaman ini. Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka lakukanlah
sebaik mungkin, terus berusaha seraya berdo’a dan meminta restu terutama ibu,
karena do’a ibu tidak akan pernah tertolak.
Inilah sepenggal episode kehidupanku. Bukan bermaksud riya’
dalam menulis ini, semoga menjadi inspirasi dan nenjadi pelajaran bagi pelajar
yang sedang galau...hehehe...Jangan pernah melalaikan do’a ibu, karena dengan
Ridho nya lah, ridha ALLAH akan menghinggapi kita. Wa’allahu alam bi showab.
by : Rinda Handayani
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda