Wednesday 8 April 2015

Dream Come True


Hai sobat ini saya pendatang baru yang numpang lewat,,,hehehe
 ini adalah cerita kehidupan yang aku alami setahun yang lalu. Maaf kalau cerita ini terkesan amatiran, hehehe,,karena yaaa....ini adalah kali pertama aku menulis di blog pribadiku. Semoga memberikan manfaatJ
            Ini adalah cerita saat aku masih duduk di bangku SMA, tepatnya tahun 2013. Seperti kebanyakan para pelajar saat ini, pasti merasakan kegalauan yang sungguh luar biasa saat akan memasuki fase dunia perkuliahan. Dalam benak serta pikiran, pasti dihantui dengan berbagai pilihan, aku kuliah dimana ya, mengambil jurusan apa, dan sibuk dengan browsing sana-sini demi mendapatkan sebuah informasi mengenai perguruan tinggi favorit. Tak jarang pula mendatangi berbagai perguruan tinggi sebagai sarana motivasi diri. Singkat cerita, tibalah saat pendaftaran SNMPTN bagi seluruh pelajar SMA pada saat itu. Aku memutuskan untuk memilih PTN yang ada di Jember serta Semarang. Yang kuambil pada saat itu adalah fak. Kedokteran, ilmu gizi, farmasi, serta  kesehatan maasyarakat. Aku sangat PD sekali pada saat itu akan diterima di fak. Kedokteran, namun..kenyataan berkata lain. Aku tidak di terima satupun di Perguruan Tinggi tersebut. Betapa sedihnya hatiku, dan aku sangat kecewa,. Namun, masih ada satu kesempatan yaitu SBMPTN. Aku memutuskan memilih perguruan Tinggi yang ada di Jember, dan yang aku pilih adalah Pendidikan Biologi, serta Biologi. Pada saat itu aku belajar tidak terlalu serius, dan inilah kesalahan terbesar dalam hidupku yang kemudian merubah jalan hidupku dari yang telah kususun serta kurencanakan. Sebuah sikap dan tindakan yang seharusnya ku hindari. Tibalah saat pengumuman itu. Ku buka websitenya dan kemudian ku terpaku dalam diam saat membaca sebuah tulisan itu. Maaf anda tidak diterima SBMPN. Dan hatiku terasa hancur dan tak terasa air mata meleleh begitu saja. Semua teman-teman memberitahukan dimana mereka melanjutkan studi dan aku hanya bisa membalas dengan sebuah senyuman dan mendo’akan mereka agar senantiasa sukses.
Kenyataan itu tidak begitu saja kuterima. Masih ada perasaan sakit dan rasa tidak menerimanya. Aku memutuskan untuk mengikuti kakakku yang bekerja di sebuah restoran. Dengan suasana yang ramaai, kemudian sedikit demi sedikit mengikis perasaan itu dalam hatiku. Meski terkadang aku merasakan sakit dalam hatiku namun berusaha untuk kututupi . Saat ku membuka sebuah jejaring sosial, ku lihat berbagai status teman-teman karibku yang telah menempuh studi. Hatiku merasa sedih sekali, dan aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Saat waktu shalat tiba, air mataku tak henti untuk menetes, dan mengiba pada ALLAH tempatku mencurahkan seluruh isi hatiku.
Setelah sebulan berlalu, aku memutuskan untuk pindah dari Banyuwangi menuju Wonogiri untuk menjaga Play Station kakakku. Dari sanalah motivasiku untuk merasakan bangku kuliah ku hidupkan kembali. Keinginan yang  telah lama ku pendam dengan perasaan yang menyita hidupku.
Disana aku berupaya untuk memproduktifkan waktuku, sembari menunggu PS,tak jarang aku membuka catatan, belajar, mengerjakan soal-soal., browsing, menghafalkan Al-Qur’an, serta tentunya aku juga membantu pekerjaan kakakku untukmengurusi ponakan-ponakan. Yappss..Mulai dari memandikan, menyuapi, mengajari mereka belajar,serta membantu pekerjaan rumah tangga lainnya. 11 bulan ku alami fase ini.hehehe...La Tahzan ALLAH ma Ana..Terkadang kejenuhan menghinggapi hatik. Kurindukan saat-saat indah berkumpul dengan teman-teman. Sat mereka belajar di bangku kuliah, aku hanya melakukan hal-hal itu. Hampir setiap hari, sujudku menghadirkan sebuah derai air mata. Dalam hati kecilku menginginkan untuk merasakan kuliah. Demi sebuah impian itu, aku membagi waktuku untuk mempelajari berbagai mata pelajaran yang sama sekali tidak aku pelajari di bangku SMA. Yakni, mata pelajaran IPS, karena sebelumnya pada waktu SMA aku menempuh  jalur IPA. Dengan berbekal buku dari teman, serta kuberanikan diri untuk bertanya teman-temanku tentang mata pelajaran yang sukar untuk kukerjakan..hehehe
Saat rehat tiba, ku pelajari kembali, serta aku mencari serta mengerjakan soal-soal yang ada. Tak lama, waktu pendaftaran dimulai, aku memutuskan untuk mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Jawa di UNS Solo, serta Pendidikan Sejarah serta Ilmu Sejarah di Universitas Jember. Aku pasrah pada pilihan itu. Ku serahkan pada ALLAH saat melakukan pemilihan itu. Do’aku hanyalah agar ALLAH memilihkanku jurusan yang disana aku bisa berprestasi. Waktu tes’pun tiba, pada saat itu aku hanya bergantung sepenuhnya pada ALLAH, dan kukerjakan dengan sungguh-sungguh soal demi soal yang ada.
Setelah beberapa lama, pengumuman pun tiba. Saat di buka oleh kakak ku, perasaan ku pun dihantui oleh jika tidak diterima. Dannnn.....aku di terima di Universitas Jember jurusan Ilmu Sejarah, dengan predikat penerima Beasiwa Bidik Misi,Subhanallah, Walhamdulillah.Air mata kembali menetes, ku sujud syukur atas berkah ini. Sebuah mimpi yang selama ini ku impikan telah ada di depan mataku.
Saat semua orang menanyakan mengapa aku memilih sebuah jurusan yang dahulu sangat ku benci, dan  mengapa tidak memilih Biologi yang menjadi basic ku pada saat SMA, ku hanya membalas dengan senyuman, dan dengan sebuah jawaban singkat..ALLAH yang telah memilihkan nya sobatJ... Mungkin di mata orang lain, jurusan ini di pandang sebelah mata, apalagi aku tidak mengambil spesifikasi guru, namun hanya berupa ilmu sejarah murni, namu aku percaya dan yakin. Inilah pilihanNYA, dengan status beasiswa yang ku sandang semakin menguatkan keyakinanku bahwa inilah yang terbaik. Ku yakin bahwa ALLAH tidak akan menjerumuskan hambaNYA pada pilihan yang salah. Kemarin saat pengambilan nilai, aku di buat trenyuh dengan nilaiku. Tak kusangka aku mendapatkan sebuah nilai yang sangat memuaskan. Ku peluk ibuku serta kucium tangannya. Inilah sebuah rahasia dariNYA. “Belum tentu apa yang kamu inginkan itu baik untuknu, dan yang kau rasa buruk itu belum tentu buruk untukmu”. Ada banyak pelajaran yang kuambil dari pengalaman ini. Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka lakukanlah sebaik mungkin, terus berusaha seraya berdo’a dan meminta restu terutama ibu, karena do’a ibu tidak akan pernah tertolak.
Inilah sepenggal episode kehidupanku. Bukan bermaksud riya’ dalam menulis ini, semoga menjadi inspirasi dan nenjadi pelajaran bagi pelajar yang sedang galau...hehehe...Jangan pernah melalaikan do’a ibu, karena dengan Ridho nya lah, ridha ALLAH akan menghinggapi kita. Wa’allahu alam bi showab.

by : Rinda Handayani

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30