BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
adalah modal semua insan dalam berkarya dan mengarungi persaingan global dewasa
ini, tanpa pendidikan, kaula muda akan tersingkir dari persaingan dan hanya
menjadi penonton. Memang disebutkan Skill
menjadi penentu dalam keberhasilan seseorang, namun jika ditambah pendidikan,
manusia akan mampu lebih bersaing dengan seluruh manusia di dunia.
Pendidikan
yang memiliki peranan sangat vital dalam membentuk karakter dan masa depan
pemuda ini tentu harus dijalankan seoptimal mungkin. Segala pendukung nampaknya
harus disediakan dalam pengembangan potensi peserta didik. Sebab tak semua
peserta didik memiliki potensi pada bidang yang sama.
Salah
satu pendukung pendidikan yang sangat penting adalah sarana dan prasarana dalam
lembaga pendidikan. Dengan sarana dan prasarana yang memadahi, kegiatan
pendidikan akan lebih efektif dan efisien sesuai dengan prinsip dasar
manajemen. Pengadaan ini harus juga diimbangi dengan pemeliharaan agar usia
pakai juga mampu dioptimalkan.
Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42, ayat
1 menyebutktan, Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi :
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainya, bahan habis pakai, serta pelengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan[1].
Salah
satu yang tercantum dalam ayat diatas adalah tentang ketersediaan sumber
belajar, yang sudah tentu merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan itu
sendiri. Dan sumber belajar itu dewasa ini sudah banyak berkembang lebih
variatif dan inovatif mengikuti kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan
potensi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari hal
semacam ini, maka penulis menyusun makalah dengan judul pengembangan pusat
sumber belajar guna memberikan gambaran dan bahan bacaan dalam mengembangkan
pusat sumber belajar di lembaga pembaca.
B. Rumusan Masalah
Adapun
dalam penulisan makalah ini, kami memberikan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa itu Pusat Sumber Belajar?
2.
Bagaimana Pengembangan Pusat
Sumber Belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pusat Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik
dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu.
Ditinjau
dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber
belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber
belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah
: buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber
belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal
dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar
yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat
ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya:
pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang,
waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih
banyak lagi yang lain.
Sumber-sumber
belajar dapat berbentuk:
1.
Pesan :
informasi, bahan ajar; cerita
rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2. Orang :
guru, instruktur, siswa, ahli, nara
sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3. Bahan :
buku, transparansi, film, slides,
gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik,
dan sebagainya;
4. Alat/ perlengkapan : perangkat keras, komputer, radio,
televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat
listrik, obeng dan sebagainya;
5. Pendekatan/teknik : disikusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan
sejenisnya;
6. Lingkungan :
ruang kelas, studio, perpustakaan,
aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.[2]
Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara
lain meliputi:
1.
Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur,
koran, poster, dan denah.
|
3.
Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium,
perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio,
lapangan dan olahraga.
4. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja
kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5. Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret
kepada pesert didik
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan,
dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di
dalam kelas
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional)
baik dalam lingkup mikro maupun makro
6. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan
direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang
lebih lanjut.
2. Pengertian Pusat Sumber Belajar
Menurut
kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Pusat berarti pokok pangkal atau yang
menjadi pumpunan, sumber-belajar berarti orang yang dapat dijadikan tempat
bertanya tentang berbagai pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan secara bahasa
orang yang dapat menjadi pumpunan atau pokok pangkal tempat bertanya tentang
berbagai pengetahuan.
Pusat
Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar
yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses.
Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan audio-visual,
peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan program
instruksional dan tempat mengembangkan alat-alat bantu dalam pengembangan
sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga kependidikan untuk
mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan multimedia pendidikan
terpadu yang terdiri atas unsur-unsur perpustakaan, workshop, audio-visual dan
laboratorium.
Adapun
langkah-langkah kegiatan dalam pengembangan sisitem instruksional adalah :
a) Mengidentifikasi
kebutuhan instruksional yang menghasilkan rumusan tujuan program, tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional
b) Melakukan analisis instruksional
c) Mengidentifikasi
kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
d) Merumuskan tujuan instruksional khusus
e) Menyusun
strategi instruksional
f) Mengembangkan
program instruksional
g) Melaksanakan kegiatan instruksional
h) Mengevaluasi efektifitas kegiatan
instruksional
Menurut
Sukorini[3]
pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar
dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Merril dan Drob
berpendapat bahwa pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang
terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu
satuan pendidikan
Peterson, mengambarkan PSB sebagai lembaga yang
terdiri dari, pengembangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar
non-tradisional, serta pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi
media.
Gambaran
Pusat Sumber Belajar PSB menurut Petrson[4].
Dengan
demikian kami simpulkan bahwa Pusat Sumber belajar adalah tempat dimana segala
sumber belajar dikelola, disimpan , dikembangkan dan dimanfaatkan guna membantu
proses pembelajaran pada suatu lembaga.
B. Pengembangn Pusat Sumber Belajar
1. Fungsi Pusat Sumber Belajar
Pengembangan PSB merupakan bagian dari Sistem penyelenggaran
pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang di jadkan
acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada
lima fungsi yang mengacu pada satuan PSB. Dalam setiap fungsi mempunyai subfungsi
yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus di laksanakan,
yaitu:
a. Fungsi Pengembangan Sistem
Instruksional
Fungsi ini menolong dinas atau bagian dan staf tenaga
pendidikann secara individual dalam membuat rancangan dan pilihan option yang
akan meningkatkan ektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Hal ini meliputi
pengembangan kurikulum, konsultasi dalam bidang pengembangan sisitem instruksional, penyususnan
rencana pembelajaran (RP), pengembangan instrument hasilbeljar dll.
b. Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media
dan pelayanan dukungan yang di butuhkan oleh staf pendidik dan peserta didik.
Hal ini meliputi: Sistem media untuk kelompok besar, Sistem media untuk kelas
standart, fasilitas dan program belajar mandiri dll.
c. Fungsi produksi
Berhubunga dengan penyediaan materi atau bahan-bahan
instruksional yang tidak dapat di peroleh melalui sumber-sumber yang di
perdagangkan, hal ini meliputi: penyiapan karya seni original( originsl art
work) untuk tujuan instruksional, produksi program audio, produksi program
video,dll.
d. Fungsi administrasi
Berhubungan dengan cara-cara atas mana tujuan dan prioritas
program dapat tercapai.hal ini berarticara-cara yang cocok. Contohnya:
perencanaan pengadaan sumber belajar, inventarisai peralatan dan program dll.
e. Fungsi pelatihan
Fungsi ini berhubugan dengan upaya untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia(SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat
pengguna. Di antaranya pelatihan pengembangan kompetensi pembelajaran,
pelatihan pengembangan media pembelajaran (audio, audiovisual, multimedia,
cetak dan media sederhana) pelatihan pengembangan SDM dalam bidang teknis
produksi dsb.
2. Langkah-Langkah Pengembangan PSB
a. Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan
PSB di satuan pendidikan
Kegiatan
analisis kebutuhan ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai
eknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui
kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang
senyatanya terjadi (realita).
Langkah-langkah
dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi tiga tahap sbb:
1) Perancangan:
meliputi penentu focus analis kebutuhan, penentu teknik pengumpulan data, dan
pengembangan instrument
2) Pelaksanaan,
yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data dan
instrument ysng telah di tentukan dslsm perancangan dan menganalisisnya
3) Pelaporan,
yaitu melporkan hasil analisis kebutuhsn tersebut, isi dari laporan tersebut
adalah sumber-sumber belajar yang di perlukan untuk kegiatan pembelajaran
Strategi
pengumpulan data dalam analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara
dan metode. Beberapa strategi yang dapat di lakukan antara lain adalah curah
pendapat (brain stroming), wawancara, observasi, kuesioner, panel ahli (expert
judgment), seminar, lokakarya, diskusi kelompok dll. Strategi yang paling
dominan dilakukan dalam analisis kebutuhan adalah curah pendapat
(brainstorming).
b. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi
yang akan di kembangkan
Pengalaman
menunjukkan, banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun mengalami kemunduran
(menjadi tidak fungsional lagi) di karenakan semata-mata kurangnya perawatan
dan upaya untuk memperbarui saranana dan prasarana yang di miliki khususnya
software pembelajaran seperti: media cetak (buku pelajaran, jurnal hasil
penelitian dll), media non cetak (audio, video, CD pembelajaran CAI) media
realitas/ model tiruan, specimen: dan media grafis. Oleh karena itu ada baiknya
dalam pengembangan PSB perlu di perhatikan hal-hal berikut
1) Mengembangkan sarana
dan fasilitas PSB yang berorientasi pada lima fungsi yang ada di PSB
2) Mengembangkan dan
sarana PSB tidak semata-mata berorientasi pada pencapaian tujuan , tetapi juga
untuk pencapaian benefit
3) Mengembangkan sarana
dan fasilitas PSB yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi
(menggunakan Sistem jaringan yang terintregrasi dengan perpustakaan secara
nasional)
Khususnya dalam pengadaan software pembelajaran atau sumber-sumber
belajar ini sebagian harus dilaksanakan oleh masing-masing PSB. Oleh karena
itu, masing-masing PSB sebaiknya sudah di perlengkapi dengan berbagai maca
peralatan produksi, selain itu karena keteratasan kemampuaninstitusi yang ada
dalam memberikan bantauan teknis produksi pengadaan sumber bahan belajar, dapat
di produksi bahan pembelajaran yang relevan dengan prioritas dan kebutuhan
satuan pendidikan, dan yang utama sangat sedikitnya kemungkinan memperoleh
bahan belajar secara komersial di pasaran.
c. Mengembangkan program-program
PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan,sosial dan benefit
Pengembangan sumber belajar merupakan salah satu fungsi yang
penting dalam setiap PSB, baik meliputi media dan bahan
belajar yang berupa cetak maupun noncetak. Pengembangan bahan media dan bahan
belajar ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Membuat atau menulis
sendiri, ini merupakan pengembangan media dan bahan belajar yang paling ideal
2) Memodifikasi atau
kompilasi yaitu menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada di
pasaran, tetapai di adakan perbahan atau penambahan sesuai dengan kebutuhan
pembelajran
3) Mengadaptasi yaitu
menggunakan sebagian atau secara utuh dengan melengkapi panduan belajar dalam
menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada dipasaran
Pengembangan sumber belajar khususnya media dan bahan
belajar untuk PSB ini dapat menggunakan langkah-langkah
instruksional. Menurut Reiguluth dalam Suparman[5]
pengembangan instruksional melalui tahap desain,produksi dan evaluasi formatif.
Denagan demikian produk yang di hasilkan diharapkan akan terjamin khualitas nya
dan dapat memenuhi fungsinya untuk menapai kompetensi atau tujuan pembelajaran
yang telah di tetapkan.
Pengembangan media dan bahan belajar dapat di kelompokkan
kedalam tiga tahap besar
1)
Tahap perancangan
Tahap awal dalam
proses pengembangan media dan bahan belajar adalah perancangan. Tahap
perancangan ini dikelompokkan kedalam tiga subtahapan:
a)
Analisis kebutahan
Analisis kebutuhan
adalah suatu kegiatan ilmiah yag melibatakan berbagai teknik pengumpulan data
dari berbagai sumber informasi unttuk mengetahui kesenjangan (gap) anatara
keadaan yang harus nya terjadi dengan kenyataan yang terjadi. Apabila
kesenjangan tersebut di anggap sebagai suatu masalah yang memerlukan pemecahan
maka kesenjangan tersebut di anggap sebagai suatu kebutuhan (need).
Hasil dari analisis
kebutuhan instruksional yaitu daftar pengetahuan, keterampailan dan sikap yang
masih belum di kuasai peserta didik dan perlu di kuasai peserata didik.
Kompetensi dasra inilah yang akan menjadi dasar acuan tahap selanjutnya yaitu
perumusan TIU dan TIK.
b) Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) dan
jabaran materi (JM)
GBIM merupakan acuan utma dalam tahapan pengembangan media dan bahan belajar.
GBIM merupakan acuan utma dalam tahapan pengembangan media dan bahan belajar.
Komponen-komponen GBIM berisi tentang
hal-hal sbb:
o
Kompetensi ujuan pembelajaran umum) yang di peroleh melalui
analisis kebutuhan.
o
Indicator keberhasilan (tujuan pembelajaran khusus) yang di
peroleh dari analisis pembelajaran (instructional analysis) yang merupakan
langkah awal dalam penyususnan GBIM.
o
Evaluasi hasil belajar yang relevan untuk mencapai indicator
keberhasilan.
o
Alternative judul media dan bahan belajar.
o
Referensi.
2) Tahap produksi
Merupakan langakan kedua setelah tahap perancangan
selesai.tahap produksi di kelompokkan ke dalam tiga subtahapan:
a) Persiapan
Kegiatan
persiapan produksi media dan bahan belajar ini, khususnya media video
pembelajaran di awali dengan mempelajari dan menelaah naskah, melakukan
konferensi naskah (script conference) dan di lanjutkan dengan membuat
rancangan visualisasi media video yang akan di produksi. Selin itu juga
memilh pemain, memperbanyak dan membagikan naskah, mengadakan latihan,
menghungi studio dsb.
Peralatan
yang digunakan dalam kegiatan produksi media video seperti, video tape recorder
(VTR), kamera, monitor, lighthing, tripot microphone,adaptor dsb
b)
Pelaksanaan
Melaksanakan
kegiatan produksi media video pembelajaran in di awali dengan memasang dan
menguji coba (kalibrasi) peralatan produksi, membuat dan menata set dekorasi
dan menata busan/rias pemain, kemudian mengarahkan tenaga pelaksanaan produksi
c)
Penyelesaian (pascaproduksi)
Kegiatan
ini dan bahan balajar ini, khusunya media video pembelajaran meliputi merekam
narasi, melaksanakan penyuntingan (editing), menciptakan/memilih musik
ilustrasi, dan melakukan pemaduan suara (mixing) serta membuat master program.
Kemudian melaksanakan kegiatan dan perbaikan (revisi) program serta reproduksi
(penggandaan )
3)
Tahap evaluasi
Evaluasi
adalah suatu upaya yang di lakukan untuk memastiakn bahwa program media dan
bahan belajar yang sedang di kembangkan mutunya terjamin dengan baik, untuk
memastiakn kualiatas media dan bahan belajaritu baik, perlu dilakukan evaluasi
formatif untuk mencari kekurangannya dan kemudian melakukan revisi untuk
meningkatkan kualitasnya. Kegiatan- kegiatan yang dilakuakn untuk mengendalikan
mutu program media dan bahan belajar meliputi :
a)
Evaluasi pramaster (pre-mastery evaluation)
(1) Evaluasi ahli (expert
evaluation)
Dalah
upaya yang di lakuakn unuk mendapatkan informasi tentang berbagai kelemahan
media dan bahan belajar yang sedsng di kembangkan dengan meminta pendapat dari
para ahli.
Informasi yang di peroleh dari para ahali meliputi
Informasi yang di peroleh dari para ahali meliputi
• Informasi yang berkaitan dengan desain pembelajaran (design)
• Informasi yang berkaitan dengan muatan materi (content)
• Informasi yang berkaitan dengan bahasa (language)
• Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan (implementasi)
• Informasi yang berkaita dengan kualiats teknis atau kemasan
(presentation)
(2) Evaluasi orang per
orang (one-to-one evaluation)
Evaluasi
orang per orang pada dasarnya adalah evaluasi dimana subjekevaluasinya adalah
peserta didik. Di katakana orang per orang karena dilakuakan secara satu per
satu terhadap peserta didik. Jadi, evaluator meminta pendapat peserta didik
secara satu per satu tentang draft program media dan bahan belajar yang sedang
di kembangkan
(3) Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)
Dilakukan
terhadap sekelompok kecil terhadap peserta didik secara bersamaan. Jadi, dalam
evaluasi kelompok kecil, evaluator meminta informasi dari sekelompok kecil
peserta didik dalam satu tempat tertentu secara bersamaan. Jumlah kelompok
kecil ini minimal terdiri dari lima orang
Tujuannya
ialah untuk menggali informasi tentang segala kendala yang di hadapi peserta
didik ketika mencoba atau menggunakan program atau kelemahan yang di milikai
program dari berbagai aspek menurut sudut pandang sekelompok peserta didik
tersebut.
Informasi
yang perlu di gali dari evaluasi kelompok kecil yaitu:
(a)
Efektifitas
(b)
Efisiensi
(c)
Kemudahan pengunaan (implementation)
(d)
Kemenarikan (appealing)
b)
Uji Coba Lapangan (field test)
Field
test adalah uji coba master media danbahan belajar sebelum di reproduksi dan di
sebarluaskan.dalam uji lapangan semua perangakat program media dan bahan
belajar seperti buku petunjuk pemanfaatan dan supplement lainnya di uicobakan.
Idealanya uji lapangan di lakuan di beberapa temapat dengan situasi yang
berbeda secara serentak (simultan).
Langkah-langkah yang dilakukan dalm uji lapangan yaitu:
Langkah-langkah yang dilakukan dalm uji lapangan yaitu:
(1) Peserta didik di
minta untuk menjawab pretes untuk mengukur efektifitas pelajaran yang nantinya
akan di bandingkan dengan hasil post-test dan analisis dengan uji test
(2) Program media dan
bahan belajar di uji cobakan dalam situasi yang senyatanya dimana program
tersebut nanti akan di gunakan
(3) Evaluator mengobservasi perilaku
sekelompok peserta didik dan atau guru(tutor) tersebut ketika menggunakan
program media dan bahan belajar dan mencatat kesulitan-kesulitan/ kendala yang
di hadapinya
(4) Setelah selesai,peserta didik
segera di berikan post test untuk mengukur efektifitas pembelajaran yang dibandingkan
dengan hasil pre-test
(5) Selanjutnya dilakukan
wawancara
(6) Peserta didik/tutor
diminta untuk mengisi kuisioner yang telah di siapkan sebelumnya
c)
Pengunaan Dan Pemanfatan Media Dan Sumber Belajar
Salah satu
model yang di tawarkan sebgai langkah-langkah dalam proses perencaannya adalah
model ASSURE, sebagai acuan prosedur untuk merancang pemilihan dan pemanfatan
media pembelajaran
Langkah-langkah ASSURE meliputi
(1)
Analyze learner yaitu menganalisis
karakeristik peserta didik
(2)
State objective yaitu merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang ingin di capai
(3)
Select media and materials yaitu menggunakan media dan bahan belajar dalam
kegiatan pembelajaran
(4)
Require learner participation yaitu melibatkan peserta didik dalam enggunakan
media tersebut
(5)
Evaluate dan revise yaitu penilaian dan perbaikan atas penggunaan media
tersebut
Kriteria pemilihan
media dan bahan belajar:
(1)
Kesesuaian media dengan tujuan atau
kompetensi
(2)
Kesesuaian media dengan jenis
pengetahuan
(3)
Kesesuaian media dengansasaran
(4)
Ketersediaan atau kemudahan untuk
memperolehnya
(5)
Biaya
(6)
Kemampuan media
(7)
Karakteristik media yang bersangkutan
(8)
Waktu
(9)
Mutu teknis
Pembuatan media dan bahan belajar akan
lebih menarik apabila memenuhi kriteria VISUALS, yaitu visible (mudah di lihat), interesting (menarik), simple (sederhana), useful
(bermanfaat), accurate (kebenaran
materi), legitimate (sah/masuk akal) structure (terstruktur).
d) Mengimplementasikan PSB Sebagai Sitem
Penunjang Dalam Pencapaian
Tujuan/ kompetensi
dan peningkatan kualitas pembelajaran
Tipe PSB yang akan di kembangkan di stuan pendidkan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing. Apabila satuan pendidikan secara sengaja akan membangun mengembangkan dalam bentuk model terpusat (sentralistik) dengan kelengkapan ruangan,SDM, program dan peralatan penunjangnya. PSB yang demikian di sebut PSB tipe A.
Tipe PSB yang akan di kembangkan di stuan pendidkan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing. Apabila satuan pendidikan secara sengaja akan membangun mengembangkan dalam bentuk model terpusat (sentralistik) dengan kelengkapan ruangan,SDM, program dan peralatan penunjangnya. PSB yang demikian di sebut PSB tipe A.
Untuk satuan pendidikan yang akan
mengembangkan PSB secara bertahap mulai dari tipe D, yaitu PSB debgab dua
fungsi didalamnya dapat melakukannya dengan ruangan-ruangan yang
tersedia dan tersebar di seluruh sekolah atau lembaga. Sedangakan untuk fungsi
/bidang yang di dahulukan untuk di kembangakan dapat di sesuaikan dengan
kebutuhan satuan pendidikan yang sangat mendesak (priorotas). Namun dalam
perkembangannya kedepan, harus di upayakan agar semua fungsi PSB ada di
dalamnya. Artinya PSB yang ada secara bertahap di tingkatkan dari tpe D menjadi
tipe C dengan tiga fungsi atau bidang di menjadi tipe A dengan lima
fungsi/bidang di dalamnya.
Untuk memberikan
gambaran standar minimal pengembangan PSB tipe A dengan lima fungsi yaitu: fugsi/bidang
pengembangan Sistem instruksional, produksi media pembelajaran, layanan sumer
belajar, pelatiahan dan fungsi administrasi.
e) Mengelola PSB sebagai sitem penunjang dalam pencapaian
tujuan/kompetensi pembelajaran dan peningkatan kualiatas pembelajaran.
Untuk dapat mengelola
PSB agar dapat mencapai tujuan yang di harapkan, di perlukan tenaga-tenaga
professional dengan kualitas tertentu, seperti spesialis media, pegembang
instruksional, teknisi dan ahli perpustakaan
Sebagai Sistem
pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran PSB yang telah di lembagakan
hendaknya memiliki struktur organisai yang berdiri sendiri. Hal ini untuk
memudahkan dalam pengaturan Sistem kerja di dalmnya, karena masing-masing
bagian mempunyai alur yang jelas harus melakukan apa dan harus bertanggung
jawab pada siapa.
Untuk satuan
pendidikan yang mngembangkan PSB tipe A ada baiknya penempatan SDM dilakukan
secara tepat dengan bidangnya, sedangkan untuk satuan pendidikan telah di
kelola oleh tenaga khusus, dapat pula memberdayakan guru-guru yang telah
mendapatkan pelatihan tentang pengelola PSB dan produksi media pembelajaran.
3. Manfaat Pengembangan PSB
a) Memperluas dan meningkatkan kesempatan
belajar
b) Melayani kebutuhan perkembangan
informasi bagi masyarakat
c) Mengembangkan kreativitas dan
produktivitas tenaga pendidik dan pedidikan
d) Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran baik seacra individu maupun
kelompok
e) Menyediakan erbagai
macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional
f) Mendorong cara-cara
belajr baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran
g) Memberikan pelayanan
dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan lanjutan untuk pengembangan
Sistem pembelajaran
h) Melaksanakan latihan
bagi tenaga pendidikan dan kependidikan mengenai pengembangan Sistem
pembelajaran dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
pembelajaran
i) Memajukan usaha
penelitian yang perlu tentang penggunaan media pembelajaran
j) Memberikan alas an
dan memfasilitasi dengan sumber belajar di luar PSB
k) Menyebarkan berbagai
informasi pembelajaran yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam
sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien
l) Menyediakan pelayanan
produksi bahan pembelajaran
m) Memberikan konsultasi
untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar
n) Membantu pengembangan
standart penggunaan berbagai sumber belajar
o) Menyediakan
berbagai macam pelayanan untuk pemeliharaan peralatan media
p) Membanatu dalam
pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya
q) Menyediakan pelayanan
evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara atau metode
pembelajaran.
4. Pengembangan PSB Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di rancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses menta dan fisik melui interaksi anatar peserta
didik, pesrta didik dengan guru lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam
rangka kopetensi dasar.
Menurut pasal 19, peraturan pemerintahan no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional pendidikan, prose pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggrakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang dan memotivasi pesrta didik untuk berpatisipasi aktif, seta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mewujudkan strategi pembelajaran tersebut perlu dukungan sumber belajar fasilitas pemmbelajaran yang memadai.
Menurut pasal 19, peraturan pemerintahan no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional pendidikan, prose pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggrakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang dan memotivasi pesrta didik untuk berpatisipasi aktif, seta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mewujudkan strategi pembelajaran tersebut perlu dukungan sumber belajar fasilitas pemmbelajaran yang memadai.
Dalam rangka meningkatkan kualiats pembelajaran guru perlu
memanfaatkan PSB secra efektif dalam pengembangkan instruksional, hal-hal yang
perlu di perhatikan sbb:
a) Menguasai dan memahami kompetensi dasar
dan hubungannya dengan kompotensi lain dengan baik
b) Menyukai apa yang di ajarkan dan
menyukai membelajarkan sebagai suatu profesi
c) Mengalami peserta didik, pengalaman,
kemampuan dan prestasinya
d) Menggunakan metode yang bervariasi
dalam proses pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik
e) Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang
penting dan kurng berarti dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi
f) Mengikuti perkembangan pengetahuan
mutakhir
g) Menyiapkan proses pembelajaran
h) Mendorong peserta didik untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan
secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan,
fasilitas lingkungan, tujuan dan proses.
Adapun indikator yang di jadkan
acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada
lima fungsi yang mengacu pada satuan PSB. Dalam setiap fungsi mempunyai
subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus di laksanakan,
yaitu:
a. Fungsi Pengembangan
Sistem Instruksional
b. Fungsi pelayanan
media
c. Fungsi produksi
d. Fungsi administrasi
e. Fungsi pelatihan
Langkah-Langkah Pengembangan PSB
a. Melakukan
analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan
b. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi
yang akan di kembangkan
c. Mengembangkan
program\-program PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan,sosial dan benefit
|
|
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdrs-agus-sudarsono%2FPENGEMBANGAN%2520PUSAT%2520SUMBER%2520BELAJAR.doc&ei=e9w9VLPvCYKguQTT4oKoDw&usg=AFQjCNFA0fjifu_wofv-gslqAGkNAViGfQ&bvm=bv.77412846,d.c2E, merupakan tulisan
Drs. Agus Sudarsono, dikutip pada minggu, 2 Nopember 2014 jam 08.00 wib
http://www.m-edukasi.web.id/2013/09/pengertian-pusat-sumber-belajar.html,
dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
(Warsito,2008:215), dalam website http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/pusat-sumber-belajar.html,
dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/sumber-belajar.html,
dikutip pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
http://pengantarteknologipendidikan.blogspot.com/ dikutip
pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
MAKALAH
|
Pengembangan Pusat Sumber Belajar
Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Dan
Media Pembelajaran yang diampu oleh Dosen Arif Rahman Hakim,
M.Pd
Disusun Oleh :
Novicha Andika S.
Mahmud
Diaudin
Nasron
Maghfuri
Muhammad
Nur Salim
Jurusan Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
Jalan Ahmad Yani No. 99
Beran, Ngawi Telp. 0351-742371
|
|
Assalamu’alaikumWarohmatullahiWabarokatuh
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik,
hidayah, serta inayahNya kepada kaum muslimin dengan diturunkannya Al Qur’an
yang suci, dan telah menjamin terpeliharanya hingga akhir zaman.
Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada keindahan islam, yang kita nantikan
syafa’atnya di hari kiamat.
Dengan rahmat dan hidayah Allah AWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengembangan Pusat Sumber Belajar” ini dengan lancar
tanpa halangan suatu apapun. Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada Dosen Pengampu Arif Rahman
Hakim, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Atas segala bantuan tersebut,
penulis tidak dapat membalas berupa apapun kecuali ucapan terimakasih seraya mengharapkan
limpahan rahmat Illahi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari tentu banyak kesalahan
dan kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan
dari para pembaca sekalian demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua..aamiin
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Ngawi, 15 Nopember 2014
Penulis
|
|
Daftar Isi
Halaman Sampul.............................................................................................................................
i
Kata Pengantar................................................................................................................................ ii
Daftar Isi....................................................................................................................................... iii
|
||
|
[1]http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdrs-agus-sudarsono%2FPENGEMBANGAN%2520PUSAT%2520SUMBER%2520BELAJAR.doc&ei=e9w9VLPvCYKguQTT4oKoDw&usg=AFQjCNFA0fjifu_wofv-gslqAGkNAViGfQ&bvm=bv.77412846,d.c2E, merupakan tulisan Drs.
Agus Sudarsono, dikutip pada minggu, 2 Nopember 2014 jam 08.00 wib
[2] http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/sumber-belajar.html,
dikutip pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
[3] (Warsito,2008:215), dalam website http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/pusat-sumber-belajar.html,
dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
[4]
http://www.m-edukasi.web.id/2013/09/pengertian-pusat-sumber-belajar.html,
dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda