Wednesday 21 November 2012

Cabang - Cabang Filsafat dan Problematikanya

MAKALAH

 
 

CABANG - CABANG FILSAFAT DAN PROBLEMATIKANYA


disusun untuk tugas mata kuliah Pengantar Filsafat
 yang diampu oleh dosen Luluk Muasomah, S.Ag., M.Pd.I







OLEH :
Lutfi Diah Puspita Sari
Binti Mahmudah
Novicha Andika Septiana


Jurusan Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI

Tahun Akademik 2012/2013


KATA PENGANTAR

 


Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kaum muslimin dengan diturunkannya Al Qur’an yang suci, dan telah menjamin terpeliharanya hinggaakhir zaman.
Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada keindahan islam, yang kita nantikan syafa’atnya di hari kiamat.
Dengan rahmat dan hidayah Allah AWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cabang – Cabang Filsafat dan Problematikanya” ini dengan lancer tanpa halangan suatu apapun. selain itu, dalam proses penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada Dosen Pengampu Luluk Muasomah, S.Ag., M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan dan arahan. atas segala bantuan tersebut, penulis tidak dapat membalas berupa apapun kecuali ucapan terima kasih seraya mengharapkan limpahan rahmat Illahi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari tentu banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca sekalian demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua..aamiin

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh



Penulis



 
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................................     i
Kata Pengantar.........................................................................................................................    ii
Daftar Isi..................................................................................................................................   iii
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang.............................................................................................................    1
B.    Rumusan Masalah.........................................................................................................    1
C.    Tujuan Penulisan...........................................................................................................    1

BAB II Pembahasan
A.    Pembagian Filsafat.......................................................................................................    2
A.1 Pembagian Plato....................................................................................................    2
A.2 Pembagian Aristoteles...........................................................................................    2
B.    Cabang – Cabang Filsafat............................................................................................    2
C.    Problematika Filsafat....................................................................................................    5

BAB III Penutup
A.    Kesimpulan...................................................................................................................    6
B.    Saran.............................................................................................................................    6

Daftar Pustaka..........................................................................................................................    7



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pada umumnya setiap penulisan ulang mengenai filsafat adalah terbuka dan milik semua orang. asalkan kita bisa memahami dan bisa mengaplikasikannya secara sistematis dan inofatif.
Tema besar penulisan makalah ini akan lebih banyak menelusuri mengenai pembagian filsafat itu sendiri didalam berbagai cabang serta problematikanya, supaya kita dalam belajar filsafat maju dengan teratur, maka lapangan filsafat itu harus dibagi – bagi dan terperinci
Kita akan lebih mudah mengenal filsafat dengan bahasa “Hakikat dan Hikmah”,  yang keduanya merupakan dua nama Al Qur’an selain Al Furqon (Pembeda). dengan demikian pula Al Qur’an berarti filsafat.
Filsafat adalah menelaah hal – hal yang menjadi obyeknya, dari sudut intinya, yang mutlak, terdalam tapi tak berubah (Notonegoro), atau Perenungan yang sedalam – dalamnya tentang sebab ada dan perbuat.

B.       Rumusan Masalah
Secara garis besar, pembuatan makalah ini akan membahas tentang pembagian Filsafat yang disebabkan karena banyak obyek yang dipandang dalam filsafat itu sangat luas dan terlibat – libat, sehingga soal – soal yang timbul dari obyek – obyek itu terlibat – libat juga, karena sejak zman dahulu filsafat telah dibagi menjadi beberapa cabang. Pembagian yang dikemukakan oleh par ahli sring berlainan dan selalu menemui perubahan.
Untuk itu dapat dirumuskan dengan :
a.       Bagaimana Pembagian Filsafat Menurut para ahli?
b.      Apa saja cabang – cabang pokok filsafat?
c.       Apa saja problematika dalam filsafat?

C.       Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya nuansa dan pengembangan wawasan kita dalam studi memahami filsafat khususnya dalam pembagiannya di berbagai cabang dan problematikanya


BAB II
2
 

 
PEMBAHASAN


A.    Pembagian Filsafat
A.1. Pembagian Plato
Filsafat adalah induk dari segala Ilmu – ilmu pengetahuan (matter Scientrum) yang dulu merupakan suatu keseluruhan. Namun Ahli telah membagi lapangan yang sangat luas itu menjadi beberapa bagian, misalnya Plato. Plato membagi filsafat menjadi 3 bagian, yaitu :
1.      Dialektika      :      Tentang idea – idea atau pengertian – pengertian umum
2.      Fisika             :      Tentang dunia materiil
3.      Etika              :      Tentang kebaikan

A.2. Pembagian Aristoteles
Aristoteles mengemukakan pembagian yang telah terperinci yakni sebagai berikut:
1.      Logika : Tentang bentuk susunan pikiran
2.      Filosofia Teoritika yang terperinci atas :
a.      Fisika            :    Tentang dunia materiil (ilmu alam, dsb)
b.      Matematika :    Tentang barang menurut kuantitasnya
c.      Metafisika    :    Tentang “ada”
3.      Filosofia Praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat) :
a.      Etika             :    Tentang kesusilaan dalam hidup perseorangan
b.      Ekonomia     :    Tentang kesusilaan dalam hidup kekeluargaan
c.      Politika         :    Tentang kesusilaan dalam hidup kenegaraan
4.      Filosofia poetika / aktiva (pencipta)
5.      Filsafat Kesenian

B.     Cabang – cabang Filsafat
Apabila bermacam – macam persoalan kita kelompokkan maka ternyata kita dapat menggolongkannya menjadi beberapa masalah, yaitu diantaranya tentang pengetahuan, tentang “ada” dan sebab, tentang barang – barang yang ada pada khususnya, tentang dunia, tentang manusia, tentang kesusilaan dan nilai – nilai. Semua itu dapat dipelajari dalam cabang – cabang atau bagian – bagian filsafat sebagai berikut
1.    Tentang pengetahuan : Logika yang memuat :
a.       Logika formil (logic) : yang memuat / mempelajari azs – azas atau hokum – hokum berfikir yang harus ditaati supaya mencapai kebenaran
b.      Logika materiil / kritik (epistemology : yang memandang isi pengetahuan (materiil) supaya bagaimana bisa dipertanggungjawabkan isi itu sendiri.
Dengan kata lain logika ini mempelajari perihal : sumber – sumber dan asal pengetahuan, proses terjadinya, metode ilmu pengetahuan, kebenaran dan kekeliruan dan lain – lain.
2.    Tentang “ada, Metafisika atau Ontologi
Hal ini mengupas tentang :
1.      Apakah arti ada itu?
2.      Apakah kesempurnaan ada itu?
3.      Apakah tujuan ada itu?
4.      Apakah sebab dan akibat?
5.      Apakah yang menjadi dasarnya?
3.    Tentang dunia materiil ; Kosmology (philosophy of nature)
Hal ini membicarakan tentang : asal mula atau sumber dan susunan aau struktur dari alam semesta
4.    Tentang manusia ; Filsafat tentang manusia (psycologi metafisika)
Hal ini mengupas tentang apa arti ada, apa kodrat kita, apa kepribadian itu dan sebagainya
5.    Tentang kesusilaan : Etika (filsafat moral)
Hal ini mengupas tentang baik dan buruk, serta manusia bagaimana bisa terikat oleh kesusilaan, dimasukkan pula tentang norma – norma hidup bersama atau etika social
6.    Tentang Tuhan : Theodycea (Natural Theology)
Hal inilah yang merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan filsafat, yang timbul secara nature atau menurut kodrat.

Sedangkan dari sumber Internet[1] secara pokok bidang kajian filsafat berkisar pada tiga cabang besar filsafat, yaitu : (a) Teori pengetahuan; (b) Teori hakikat; (c) Teori Nilai. Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan yang memiliki cabang lagi yaitu epistemologi dan logika; teori hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri yang kemudian disebut ontologi; dan teori nilai membicarakan guna pengetahuan yang disebut axiologi.
Untuk itu kami akan menjelaskan masing masing cabang besar dari filsafat, Ketiga cabang besar itu yakni :
Pertama, teori pengetahuan atau disebut dengan epistemologi. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme dan logy, episteme berarti knowledge atau pengetahuan dan logy berati teori. Oleh sebab itu epistemologi diartikan sebagai teori pengetahuan atau filsafat ilmu. Atau ada juga yang menyebutkan sebagai cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan[2].
Juhaya (2005) mengemukakan dalam bukunya “Aliran-aliran Filsafat dan Etika”, terdapat empat persoalan pokok bidang epistemologi tersebut yaitu : Apa pengetahuan itu? Apa sumber-sumber pengetahuan itu? Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya? Apakah pengetahuan kita itu benar (valid)?
Selain Epistemologi ada juga logika, logika dilihat dari segi etimologi, perkataan, logika berasal dari bahasa Yunani logike (kata sifat) yang berhubungan kata benda logo yang artinya pikiran atau kata sebagai pernyataan dari pikiran itu. Logika secara terminologi mempunyai arti : ilmu yang memberikan aturan-aturan berpikir nyata sesuai kebenaran, artinya ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti suapaya dapat berpikir valid.
Kedua, teori hakikat yaitu merupakan cabang filsafat yang membicarakan hakikat sesuatu. Hakikak artinya keadaaan yang sebenarnya, hakikat sebenarnya adalah keadaan sebenarnya dari sesuatu itu, bukan keadaan sementara yang selalu berubah. Teori kedua terdiri dari :
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret
Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Anthropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial[3].
Ketiga, teori nilai yaitu merupakan kerangka ketiga dalam tiga kerangka besar filsafat.Teori nilai ini mencakup dua cabang filsafat yang cukup terkenal yaitu : Etika dan Estetika. Etika membicarakan soal baik-buruk perbuatan manusia. Sedangkan Estetika berusaha untuk menemukan nilai indah secara umum.
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.[4]
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.[5]

C.     Problematika Filsafat
Problematika filsafat atau hakikat permasalahan filsafat meliputi hal – hal sebagai berikut :
1.      Filsafat Dikatakan Suatu Ilmu Pengetahuan
Orang berhubungan dengan kenyataan melalui pengetahuannya, karenanya timbullah soal – soal dan usaha – usaha untuk memecahkannya. akan tetapi kebanyakan orang menerima apa adanya, menganggap segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah sangat biasa, terjadi apa adanya (karena sendirinya), jadi tidak perlu timbul pertanyaan atau mempersoalkan padahal tugas kita yang pertama justru menyelidiki pengetahuan itu sendiri.

2.      Eksistensi Filsafat (Mater Scientiarum).
Filsafat hadir sebagai eksistensi dan misinya sebagai Mater Scientiarum, Induk dari Ilmu Pengetahuan.
Segala sesuatu yang menjadi permasalahan filsafat dalam eksistensinya para ahli berpendapat bahwa persamaan dan perbedaan dengan aksentuasi persamaannya lebih banyak daripada perbedaannya.
Artinya : Para ahli sepakat menjawab bahwa segala permasalahan manusia menyangkut masalah :
a.       Individu (manusia pribadi)
b.      Sosial (manusia dan sesamanya)
c.       Budaya
d.      Teknik
e.       Ekonomi
f.       Kedokteran
g.      Hukum
h.      Dunia
i.        Tuhan


BAB III

 
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat memiliki beberapa cabang – cabang atau bagian – bagian dalam eksistensi dan coraknya, yang para ahli memiliki persepsi atau pendapat yang berbeda – beda, dengan aksentuasi persamaannya lebih besar daripada perbedaannya.
Artinya filsafat mencangkup

Epistemologi
:
Filsafat tentang pengetahuan
Logika
:
menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan supaya berpikir sehat
Ontologi
:
pengetahuan tentang "semua pengada sejauh mereka ada"
Antropologi
:
berbicara tentang manusia
Kosmologi
:
(disebut juga filsafat alam) berbicara tentang alam, kosmos
Etika
:
(disebut juga filsafat moral) berbicara tentang tindakan manusia
Estetika

Metafisika
Filsafat khusus lainnya
:

:
:
(disebut juga filsafat seni) menyelidiki mengapa sesuatu dialami sebagai indah
Fisika, Hakikat diatas atau diluar pengalaman manusia
Seperti Filsafat bahasa, agama, ekonomi dll













Jadi soal – soal pokok yang dihadapi para ahli pemikir itu selalu sama, hanya soal – soal inipun yang dapat dilihat dari berbagai sudut, dipandang dari berbagai aspek tertentu, disusun dengan cara lain sehingga timbul menjadi bermacam – macam aliran dan sistem – sistem dengan corak – corak sendiri. Yang akibatnya sebagai pembentuk kepribadian manusia sesuai dengan pemahaman manusia itu sendiri baik secara individu maupun komunitas (sosial).

B.     Saran
Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dengan budi sudah sangat jauh sekali begitu pula dengan kerohanian yang juga membawa perubahan kehidupan kepada pandangan yang berlainan pula.
oleh karena itu marilah seyogyanya kita memikirkan apa yang ada didunia ini, bagaimana kita harus berada didalamnya dan apa tujuan kehidupan itu sendiri.
6
 

DAFTAR PUSTAKA







 


7
 
 

Bertrand Russell. 1995. The Problem of Phylosophy. Toronto: Oxford University Pres
Drs. Burhanuddin Salam. 1984. Pengantar Filsafat. Jakarta
Juhaya S. Praja, Prof. Dr. Aliran-aliran dalam Filsafat dan Etika. (2005). Jakarta : Prenada Media
 [Online], tersedia di http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/makalah-cabang-cabang-dan-aliran-aliran.html



[1]   http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/makalah-cabang-cabang-dan-aliran-aliran.html     [1 oktober 2012]
[2]   http://id.wikipedia.org/wiki/Epistemologi   [1 oktober 2012]
[3]   http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi    [1 oktober 2012]
[4]   http://id.wikipedia.org/wiki/Etika               [1 oktober 2012]
[5]   http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika           [1 oktober 2012]

1 comment:

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30