Monday 22 October 2012

Studi Al Qur'an

MAKALAH


AL QUR’AN DAN WAHYU


disusun untuk tugas mata kuliah Studi Al Qur’an
 yang diampu oleh dosen Imam Suhadi, M.Pd






OLEH :
Rohana Suryawati
Nur Fatimah
Samsu Mustakim
Novicha Andika Septiana

Jurusan Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
Jalan Ahmad Yani No. 99 Ngawi

Tahun Akademik 2012/2013


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5
Sebagai seorang muslim sudah layaknya kita mempelajari Al Qur’an, sebab didalam Al Qur’anl ada hala – hal yang menuntun kita untuk meunuju kebaikan. Selain itu tentulah kita juga mempelajari Hadist sebagai bagian pelengkap dari Al Qur’an itu sendiri. Sebab hadist berisi apa yang diucapkan, dilakukan dan ditetapkan oleh Rosulullah, Suri Tauladan terbaik kita.
Untuk itu semua kita harus mampu setidaknya tahu tentang apa itu Al Qur’an, Hadist, dan Wahyu. Dengan begitu kita akan lebih mudah memahami mana itu dari ketiganya, sebab antara Al Qur’an dan Hadist itulah harus kita teladani dan jalani isi daripadanya.
Dalam Studi Ilmu Al Qur’an ada bahasan mengenai Al Qur’an, kedudukannya serta bahasan lain untuk lebih mengenalkan kepada kita akan Islam dan ajarannya. Kita tahu bahwasanya Al Qur’an turun secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, menyesuaikan dengan keadaan/ masalah yang terjadi saat itu.
Dengan kata lain, Al Qur’an adalah kumpulan wahyu dari Allah SWT yang lewat perantara malaikat Jibril diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk  itu pentinglah bagi kita untuk memahami apa itu wahyu yang sebenarnya.
Pembahsan tentang wahyu, rasanya tak lengkap bila tidak diimbangi dengan pembahsan tentang Al Qur’an sendiri yang merupakan wahyu Allah untuk Nabi Muhammad SAW dan seluruh umatnya.
Dengan keterkaitannya Al Qur’an dan wahyu, serta pentingnya untuk memahami keduanya, maka kami memilih judul penulisan “Al Qur’an dan Wahyu” pada makalah ini.

B.       Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan makalah ini tercakup pada masalah :
1.      Apa itu Al Qur’an, Hadist dan Wahyu?
2.      Apa Perbedaan Al Qur’an dan Hadist?
3.      Apa nama – nama Al Qur’an?
4.      Bagaimana sifat – sifat Al Qur’an?
5.      Bagaimana cara wahyu bisa turun ke Rosul?

C.       Tujuan Pembahasan
1.         Untuk mengetahui definisi dari Al Qur’an, Hadist dan wahyu
2.         Untuk mengetahui perbedaan Al Qur’an dan Hadist
3.         Untuk mengetahui nama – nama Al Qur’an dan sifat – sifat Al Qur’an
4.         Untuk mengetahui proses turunnya wahyu dari Allah kepada para Rosul



BAB II

KAJIAN PUSTAKA



A.      Definisi
A. 1.        Definisi Al Qur’an
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah:


17.  Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18.  Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

Secara etimologi Al qur’an berasal dari kata qara’a  yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu) dan qira’ah berarti menghimpun huruf – huruf dan kata – kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama klasik, Al qur’an adalah Kalamulllah yang diturunkan pada rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

A. 2.        Definisi Hadist
Hadits (ejaan KBBI: Hadis), adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW [1]. Atau dapat diartikan kata-kata yang diucapkan serta disampaikan oleh manusia baik kata – kata itu diperoleh melalui pendengarannya atau wahyu, baik dalam keadaan jaga atau dalam keadaan tidur.
Sementara itu Jumhurul Ulama atau kebanyakan para ulama ahli hadis mengartikan Al-Hadis, Al-Sunnah, Al-Khabar dan Al-Atsar sama saja, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan. Sementara itu ulama Ushul mengartikan bahwa Al-Sunnah adalah sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad dalam bentuk ucapan, perbuatan dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum.
Menurut bahasa Hadist artinya jalan hidup yang dibiasakan terkadang jalan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk. Pengertian Hadist seperti ini sejalan dengan makna hadis Nabi yang artinya :
”Barang siapa yang membuat sunnah (kebiasaan) yang terpuji, maka pahala bagi yang membuat sunnah itu dan pahala bagi orang yang mengerjakannya; dan barang siapa yang membuat sunnah yang buruk, maka dosa bagi yang membuat sunnah yang buruk itu dan dosa bagi orang yang mengerjakannya”.

A. 3.        Definisi Wahyu
Wahyu adalah petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul[2].  Sedang Manna Khalil al-Qattan (2011) dalam bukunya Ilmu – Ilmu Qur’an menjelaskan bahwa wahyu adalah isyarat yang cepat. Itu terjadi melalui pembicaraan yang berupa rumus dan lambang, dan terkadang melalui suara semata, dan terkadang pula melalui isyarat dengan sebagian anggota badan.
Etimologinya berasal dari kata kerja bahasa Arab وَحَى (waā) yang berarti memberi wangsit, mengungkap, atau memberi inspirasi.
Dalam syariat Islam, wahyu adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung. Kata "wahyu" adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya adalah awha-yuhi, arti kata wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat.
Selanjutnya dijelaskan lebih dalam bahwa pengertian makna wahyu meluas menjadi beberapa makna, diantaranya adalah sebagai:
·             Perintah
·             Isyarat, seperti yang terjadi pada kisah Zakaria
Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda." Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat." Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang." (Maryam 10-11)
·             Ilham secara kodrati dan insting
Ustad Muhammad Abduh mendefinisikan wahyu di dalam Risalah at-Tauhid adalah pengetahuan yang didapat oleh seseorang dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan itu datang dari Allah melalui perantara ataupun tidak.

B.       Nama – nama Al Qur’an
Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
·           Qur’an Q.S. (17 : 9)
·           Kitab QS(2:2),Q.S (44:2)
·           Furqan (pembeda benar salah): Q.S(25:1)
·           Dzikr (pemberi peringatan): Q.S(15:9)
·           Tanzil (yang diturunkan): Q.S(26:192)
Namun Qur’an dan Kitab lebih popular dari nama – nama yang lain. Dalam hal ini Dr. Muhammad Abdullah Daras berkata “ ia dinamakan Qur’an karena “dibaca” dengan lisan, dan dinamakan al-Kitab karena “ditulis” dengan pena. Kedua nama ini sesuai dengan kenyataanya”
Penamaan Qur’an dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahwa selayaknya ia dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan demikian apabila diantara salah satunya ada yang melenceng, maka yang lain akan meluruskannya.
C.       Sifat – Sifat Al Qur’an
Adapun sifat – sifat Al Qur’an antara lain :
1.             Nur ( Cahaya ) Q. S ( 4 : 174 )
2.             Huda ( PetunJuk ) Q.S ( 10 : 57 )
3.             Syifa’ ( Obat ) Q.S ( 10 : 57 )
4.             Rahmah ( Rahmat ) Q.S ( 10 : 57 )
5.             Mau’izah ( Nasihat ) Q.S ( 10 : 57 )
6.             Mubin ( Yang Menerangkan ) Q.S ( 5 : 15 )
7.             Mubarak ( Yang Diberkati ) Q.S ( 6 : 92 )
8.             Busyra ( Kabar Gembira ) Q.S ( 2 : 97 )
9.             ‘Aziz ( Yang Mulia ) Q.S ( 41 : 41 )
10.         Basyir ( Pembawa Kabar Gembira ) Q.S ( 41 : 3-4 )
11.         Nasyir ( Pembawa Peringatan ) Q.S ( 41 : 3-4 )

D.      Perbedaan Al Qur’an dan Hadist
Secara umum orang akan mengatakan perbedaan Al Qur’an dan Hadist adalah kalau Al Qur’an adalah dari Allah sedang Hadist adalah dari ucapan, tindakan dan ketetapan Rosulullah. Namun kami akan mencoba lebih merinci hal itu berdasarkan dari buku Manna Khalil al-Qattan
1.      Al Qur’anul Karim adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rosulullah dengan lafalnya, dan dengan itu pula orang arab ditantang; tetapi mereka tidak mampu membuat seperti Qur’an itu, atau sepuluh surah yang serupa itu, bahkan satu surah sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku karena Qur’an adalah mukjizat yang abadi hingga hari kiamat. Sedang hadist tidak untuk menantang tidak pula mukjizat
2.      Al Qur’anul Karim hanya dinisbahkan kepada Allah, sedangkan hadist terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah
3.      Seluruh isi Qur’an kepastiannya mutlak, sedangkan hadist ada yang hanya kabar ahad, sehingga kepastiannya hanya dugaan, ada kalanya sahih, terkadang hasan (baik), dan terkadang pula da’if (lemah).
4.      Al Qur’anul Karim dari Allah baik makna maupun lafalnya, sedangkan hadist (hadist kudsi) itu maknanya dari Allah sedang lafalnya dari Rosulullah.
5.      Membaca Al Qur’anul Karim adalah ibadah, karena itu dibaca dalam shalat, sedang hadist tidak disuruh membacanya dalam shalat, dan membacanyapun diberi pahala bukan per ayat seperti membaca Al Qur’an

E.       Cara  wahyu Allah sampai ke para Rosul
Sebenarnya ada 2 cara wahyu dari Allah turun kepada para Rosul, yang pertama melalui malaikat Jibril dan yang kedua langsung kepada Rosul itu sendiri. Untuk itu kami akan mencoba membahas sedikit tentang keduanya.
1.         Cara Wahyu Allah Turun kepada Rosul melalui Malaikat
Cara yang pertama ini dimulai dengan bila Allah hendak menyampaikan wahyu-Nya mengenai suatu urusan maka Dia berbicara melalui wahyu, dan langitpun tergetar dengan getaran – atau dia (langit) mengatakan dengan goncangan – yang dahsyat karena takut kepada Allah ‘azza wa jalla. Apabila penghuni langit mendengar hal itu, maka pingsan dan jatuh bersujudlah mereka itu kepada Allah. Yang pertama sekali mengangkat muka diantara mereka adalah Jibril, maka Allah membicarakan wahyu itu kepada Jibril menurut apa yang dikehendaki-Nya,
Selanjutnya dari malaikat wahyu itu akan disampaikan kepada Rosul atas izin-Nya. Proses ini ada 2 cara pula yang pernah dialami oleh Rosulullah SAW, yaitu :
1.      Malaikat datang membawa wahyu dengan suara seperti dencingan lonceng dan suara yang amat kuat yang mempengaruhi factor – factor kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima pengaruh itu.
2.      Malaikat menjelma kepada Rosul sebagai seorang laki – laki dalam bentuk manusia.

3.         Cara Wahyu Allah Turun kepada Rosul Langsung
Ada beberapa cara yang pernah dialami Rosul dalam menerima wahyu secara langsung ini, cara – cara tersebut adalah :
1.         Mimpi yang benar didalam tidur
2.         Kalam Illahi dari balik tabir tanpa melalui perantara.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari penjelasan di dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Al Qur’an adalah Kalamulllah yang diturunkan pada rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
2.      Hadist yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan.
3.      Wahyu adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung.
4.      Nama – nama Al Qur’an anatara lain Qur’an, Kitab, Furqan (pembeda benar salah), Dzikr (pemberi peringatan), Tanzil (yang diturunkan).
5.      Sifat – Sifat Al Qur’an antara lain Nur ( Cahaya ), Huda ( PetunJuk ), Syifa’ ( Obat ), Rahmah ( Rahmat ), Mau’izah ( Nasihat ), Mubin ( Yang Menerangkan ), Mubarak ( Yang Diberkati ), Busyra ( Kabar Gembira ), ‘Aziz ( Yang Mulia ), Basyir ( Pembawa Kabar Gembira ), Nasyir ( Pembawa Peringatan ).
6.      Perbedaan Al Qur’an dan Hadist adalah
a.       Al Qur’anul Karim adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rosulullah dengan lafalnya, dan dengan itu pula orang arab ditantang. Tantangan itu tetap berlaku karena Qur’an adalah mukjizat yang abadi hingga hari kiamat. Sedang hadist tidak untuk menantang tidak pula mukjizat
b.      Al Qur’anul Karim hanya dinisbahkan kepada Allah, sedangkan hadist terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah
c.       Seluruh isi Qur’an kepastiannya mutlak, sedangkan hadist ada yang hanya kabar ahad, sehingga kepastiannya hanya dugaan, ada kalanya sahih, terkadang hasan (baik), dan terkadang pula da’if (lemah).
d.      Al Qur’anul Karim dari Allah baik makna maupun lafalnya, sedangkan hadist (hadist kudsi) itu maknanya dari Allah sedang lafalnya dari Rosulullah.
e.       Membaca Al Qur’anul Karim adalah ibadah, karena itu dibaca dalam shalat, sedang hadist tidak disuruh membacanya dalam shalat, dan membacanyapun diberi oahala buka oer ayat seperti membaca Al Qur’an.
7.      Cara Wahyu Allah turun kepada para Rosul adalah dengan langsung dan perantara malaikat Jibril.

B.       Saran
Sebagai umat muslim, sudah sewajarnya kita mempelajari segala sesuatu tentang islam. Termasuk dalam hal ini tentang Al Qur’an itu sendiri dan Hadist, serta kisah – kisah masa lalu untuk dijadikan bahan pembelajaran.






 
DAFTAR PUSTAKA


Al Qur’an Terjemahan
http\\www.hikmatun.wordpress.com\pengertian al-qur’an [ 6 oktober 2012]
Manna Khalil al-Qattan. 2011. Studi Ilmu – Ilmu Qur’an/ Manna Khalil al-Qattan; diterjemahkan dari bahasa arab oleh Mudzakir AS. Bogor : Pustaka Litera AntarNusa



[1] id.wikipedia.org/wiki/Hadist [7 oktober2012]
10
 
[2] id.wikipedia.org/wiki/Wahyu [7 oktober2012] 

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30