Tuesday 16 October 2012

Sejarah Kebudayaan Islam - Arab Pra Islam


ARAB PRA ISLAM


Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
yang diampu oleh dosen Drs. Sadiran Nur Hasan, M.Pd.I








OLEH :
Novicha Andika Septiana

Jurusan Tarbiyah


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
Jalan Achmad Yani No. 99 Ngawi
Tahun Akademik 2012 / 2013



ARAB PRA ISLAM


Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
yang diampu oleh dosen Drs. Sadiran Nur Hasan, M.Pd.I











OLEH :
Novicha Andika Septiana

Jurusan Tarbiyah


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
Jalan Achmad Yani No. 99 Ngawi
Tahun Akademik 2012 / 2013





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Arab pra islam, mungkin kita akan langsung terbayang sikap dan perilaku bangsa arab sebelum islam itu datang saat mendengar kalimat tadi. Dari pelajaran Pendidikan Agama Islam, di SMP atau di SMA sudah ada bahasan mengenai hal ini, sebagai pengetahuan untuk kita bahwa islam datang disaat yang tepat. Yang kita ketahui tentang bangsa arab sebelum islam datang adalah bangsa yang tengah berada dalam masa krisis aqidah, moral dan perilaku. Mereka berbuat kekejaman, berlaku menang sendiri, suka berperang untuk menunjukkan kekuatan dan sebagainya.
Bangsa arab yang pada saat islam belum datang hidup dengan bentuk kabilah – kabilah atau suku – suku. Dengan begitu jelas akan sering menimbulkan peperangan, sebab begitu fanatiknya dengan suku / kabilah masing – masing. Selain itu bangsa arab saat itu juga tengah terjauh dari ajaran Nabi terdahulu untuk menyembah Allah SWT. Mengingkari ajaran Tauhid dari Nabi Ibrahim, dan mengikuti ajaran nenek moyang mereka dengan fanatik pula.

B.     Rumusan Masalah
1.         Bagaimana kondisi politik di arab sebelum islam datang?
2.         Bagaimana sistem kemasyarakatan bangsa arab sebelum Masuknya Islam?
3.         Bagaimana system kepercayaan bangsa arab sebelum islam datang?





BAB II
PEMBAHASAN

1. SISTEM POLITIK DAN KEMASYARAKATAN
a. Kondisi Politik
Sebelum kelahiran islam, ada tiga kekuatan politik besar yang perlu dicatat dalam hubungannya dengan Arab; yaitu kekaisaran Nasrani Byzantin, kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan. Setidaknya ada dua hal yang bisa dianggap turut mempengaruhi kondisi politik jazirah Arab, yaitu interaksi dunia Arab dengan dua adi kuasa saat itu, yaitu kekaisaran Byzantin dan Persia serta persaingan antara yahudi, beragam sekte dalam agama Nasrani dan para pengikut Zoroaster.
Bangsa Arab sebelum islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri-sendiri. Satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan. Mereka tidak mengenal rasa ikatan nasional. Yang ada pada mereka hanyalah ikatan kabilah. Dasar hubungan dalam kabilah itu ialah pertalian darah. Rasa asyabiyah (kesukuan) amat kuat dan mendalam pada mereka, sehingga bila mana terjadi salah seorang di antara mereka teraniaya maka seluruh anggota-anggota kabilah itu akan bangkit membelanya. Semboyan mereka “ Tolong saudaramu, baik dia menganiaya atau dianiaya “.
Pada hakikatnya kabilah-kabilah ini mempunyai pemuka-pemuka yang memimpin kabilahnya masing-masing. Kabilah adalah sebuah pemerintahan kecil yang asas eksistensi politiknya adalah kesatuan fanatisme, adanya manfaat secara timbal balik untuk menjaga daerah dan menghadang musuh dari luar kabilah.
Kedudukan pemimpin kabilah ditengah kaumnya, seperti halnya seorang raja. Anggota kabilah harus mentaati pendapat atau keputusan pemimpin kabilah. Baik itu seruan damai ataupun perang. Dia mempunyai kewenangan hukum dan otoritas pendapat, seperti layaknya pemimpin dictator yang perkasa.. Banyak hak yang terabaikan. Rakyat bisa diumpamakan sebagai ladang yang harus mendatangkan hasil dan memberikan pendapatan bagi pemerintah. Lalu para pemimpin menggunakan kekayaan itu untuk foya-foya mengumbar syahwat, bersenang-senang, memenuhi kesenangan dan kesewenangannya. Sedangkan rakyat dengan kebutaan semakin terpuruk dan dilingkupi kezhaliman dari segala sisi. Rakyat hanya bisa merintih dan mengeluh, ditekan dan mendapatkan penyiksaan dengan sikap harus diam, tanpa mengadakan perlawanan sedikitpun.
Kadang persaingan untuk mendapatkan kursi pemimpin yang memakai sistem keturunan paman kerap membuat mereka bersikap lemah lembut, manis dihadapan orang banyak, seperti bermurah hati, menjamu tamu, menjaga kehormatan, memperlihatkan keberanian, membela diri dari serangan orang lain, hingga tak jarang mereka mencari-cari orang yang siap memberikan sanjungan dan pujian tatkala berada dihadapan orang banyak, terlebih lagi para penyair yang memang menjadi penyambung lidah setiap kabilah pada masa itu, hingga kedudukan para penyair itu sama dengan kedudukan orang-orang yang sedang bersaing mencari simpati.

b. Kondisi Masyarakat
Dikalangan Bangsa Arab terdapat beberapa kelas masyarakat. Yang kondisinya berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hubungan seorang keluarga dikalangan bangsawan sangat diunggulkan dan diprioritaskan, dihormati dan dijaga sekalipun harus dengan pedang yang terhunus dan darah yang tertumpah.
Para wanita dan laki-laki begitu bebas bergaul, malah untuk berhubungan yang lebih dalam pun tidak ada batasan. Yang lebih parah lagi, wanita bisa bercampur dengan lima orang atau lebih laki-laki sekaligus. Hal itu dinamakan hubungan poliandri. Perzinahan mewarnai setiap lapisan masyarakat. Semasa itu, perzinahan tidak dianggap aib yang mengotori keturunan.
Banyak hal-hal yang menyangkut hubungan wanita dengan laki-laki yang diluar kewajaran. Diantara kebiasaan yang sudah dikenal akrab pada masa jahiliyah ialah poligami tanpa ada batasan maksimal, berapapun banyaknya istri yang dikehendaki. Bahkan mereka bisa menikahi janda bapaknya, entah karena dicerai atau karena ditinggal mati. Hak perceraian ada ditangan kaum laki-laki tanpa ada batasannya.
Ada pula kebiasaan diantara mereka yang mengubur hidup-hidup anak perempuannya, karena takut aib dan karena kemunafikan. Atau ada juga yang membunuh anak laki-lakinya, karena takut miskin dan lapar. Disini kami tidak bisa menggambarkannya secara detail kecuali dengan ungkapan-ungkapan yang keji, buruk, dan menjijikkan.
Secara garis besar, kondisi masyarakat mereka bisa dikatakan lemah dan buta. Kebodohan mewarnai segala aspek kehidupan, khurafat tidak bisa dilepaskan, manusia hidup layaknya binatang. Wanita diperjual-belikan dan kadang-kadang diperlakukan layaknya benda mati. Hubungan ditengah umat sangat rapuh dan gudang-gudang pemegang kekuasaan dipenuhi kekayaan yang berasal dari rakyat, atau sesekali rakyat dibutuhkan untuk menghadang serangan musuh.

2. SISTEM KEPERCAYAAN DAN KEBUDAYAAN
Kepercayaan bangsa Arab sebelum lahirnya Islam, mayoritas mengikuti dakwah Isma’il Alaihis-Salam, yaitu menyeru kepada agama bapaknya Ibrahim Alaihis-Salam yang intinya menyeru menyembah Allah, mengesakan-Nya, dan memeluk agama-Nya.
Waktu terus bergulir sekian lama, hingga banyak diantara mereka yang melalaikan ajaran yang pernah disampaikan kepada mereka. Sekalipun begitu masih ada sisa-sisa tauhid dan beberapa syiar dari agama Ibrahim, hingga muncul Amr Bin Luhay, (Pemimpin Bani Khuza’ah). Dia tumbuh sebagai orang yang dikenal baik, mengeluarkan shadaqah dan respek terhadap urusan-urusan agama, sehingga semua orang mencintainya dan hampir-hampir mereka menganggapnya sebagai ulama besar dan wali yang disegani.
Kemudian dia mengadakan perjalanan ke Syam. Disana dia melihat penduduk Syam yang menyembah berhala dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baik serta benar. Sebab menurutnya, Syam adalah tempat lahirnya para nabi, rasul dan turunnya kitab-kitab suci. Maka dia pulang sambil membawa berhala Hubal (Dewa Bulan) dan meletakannya di dalam Ka’bah. Setelah itu dia mengajak penduduk Mekkah untuk menyembah Hubal tersebut. Orang-orang Hijaz pun banyak yang mengikuti penduduk tanah suci (Mekkah).
Pada saat itu, ada tiga berhala yang paling besar yang ditempatkan mereka ditempat-tempat tertentu, seperti :
1.      Manat, mereka tempatkan di Musyallal ditepi laut merah dekat Qudaid.
2.      Lata, mereka tempatkan di Tha’if.
3.      Uzza, mereka tempatkan di Wady Nakhlah.
Setelah itu, kemusyrikan semakin merebak dan berhala-berhala yang lebih kecil bertebaran disetiap tempat di Hijaz. Yang menjadi fenomena terbesar dari kemusyrikan bangsa Arab kala itu yakni mereka menganggap dirinya berada pada agama Ibrahim.
Ada beberapa contoh tradisi dan penyembahan berhala yang mereka lakukan, seperti :
1.    Mereka mengelilingi berhala dan mendatanginya, berkomat-kamit dihadapannya, meminta pertolongan tatkala kesulitan, berdo’a untuk memenuhi kebutuhan, dengan penuh keyakinan bahwa berhala-berhala itu bisa memberikan syafaat disisi Allah dan mewujudkan apa yang mereka kehendaki.
2.    Mereka menunaikan Haji dan Thawaf disekeliling berhala, merunduk dan bersujud dihadapannya.
3.    Mereka mengorbankan hewan sembelihan demi berhala dan menyebut namanya.
Banyak lagi tradisi penyembahan yang mereka lakukan terhadap berhala-berhalanya, berbagai macam yang mereka perbuat demi keyakinan mereka pada saat itu.
Bangsa Arab berbuat seperti itu terhadap berhala-berhalanya, dengan disertai keyakinan bahwa hal itu bisa mendekatkan mereka kepada Allah dan menghubungkan mereka kepada-Nya, serta memberikan manfaat di sisi-Nya.
Selain itu, Orang-orang Arab juga mempercayai dengan pengundian nasib dengan anak panah dihadapan berhala Hubal. Mereka juga percaya kepada perkataan Peramal, Orang Pintar dan Ahli Nujum.
Semua gambaran agama dan kebiasaan ini adalah syirik dan penyembahan terhadap berhala menjadi kegiatan sehari-hari , keyakinan terhadap hayalan dan khurafat selalu menyelimuti kehidupan mereka. Begitulah agama dan kebiasaan mayoritas bangsa Arab masa itu. Sementara sebelum itu sudah ada agama Yahudi, Masehi, Majusi, dan Shabi’ah yang masuk kedalam masyarakat Arab. Tetapi itu hanya sebagian kecil oleh penduduk Arab. Karena kemusyrikan dan penyesatan aqidah terlalu berkembang pesat.
Itulah agama-agama dan tradisi yang ada pada saat detik-detik kedatangan islam. Namun agama-agama itu sudah banyak disusupi penyimpangan dan hal-hal yang merusak. Orang-orang musyrik yang mengaku pada agama Ibrahim, justru keadaannya jauh sama sekali dari perintah dan larangan syari’at Ibrahim. Mereka mengabaikan tuntunan-tuntunan tentang akhlak yang mulia. Kedurhakaan mereka tak terhitung banyaknya, dan seiring dengan perjalanan waktu, mereka berubah menjadi para paganis (penyembah berhala), dengan tradisi dan kebiasaan yang menggambarakan berbagai macam khurafat dalam kehidupan agama, kemudian mengimbas kekehidupan social, politik dan agama.
Semua agama dan tradisi Bangsa Arab pada masa itu, keadaan para pemeluk dan masyarakatnya sama dengan keadaan orang-orang Musyrik. Musyrik hati, kepercayaan, tradisi dan kebiasaan mereka hampir serupa.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bangsa arab sebelum datangnya agama islam, sebelum Nabi Muhammad menyampaikan wahyu-Nya adalah sangat memprihatinkan. Kondisi politik yang pemimpin yang diktator dan suka memanfaatkan rakyat, membuat rakyat semakin sengsara. Kecintaan pada kabilah dan fanatisme membuat sering terjadinya perang antar kabilah, dan kekacauan social. Belum lagi perilaku – perilaku menyimpang dengan hidup penuh foya – foya dan meminum kamr, serta mengundi nasib semakin menurunkan akhlak mereka. Pergaulan bebas antara lelaki dan wanita juga mewarnai aspek kehisupan, tanpa ada larangan dan hubungan bagi mereka.
Terciptanya perbedaan strata pada lapisan masyarakat juga memperparah keadaan, keluarga kaya akan diprioritaskan, sedang keluarga miskin seringmenderita serta membunuh anak perempuan yang baru lahir hidup – hidup.
Penyembahan berhala membawa masyarakat arab sebelum islam datang semakin jauh dari Sang Pencipta. Mereka sendiri yang membawa diri mereka dan keluarga menjauhi ajaran Nabi sebelumnya untuk Menyembah pada Allah SWT. Mereka sendiri dengan kesombongannya merasa paling benar, dan merasa nenek moyang yang mereka teladani telah benar, padahal sesat.

B.     Saran
Dari keterangan-keterangan di atas mungkin masih jauh dari kata-kata sempurna masih banyak terdapat kesalahan-kesalah, oleh sebab itu kami mengharafkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.






DAFTAR PUSTAKA




No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30