Sunday 26 August 2012

Benarkah kita sudah menang?

Allahu Akbar….Allahu Akbar…Allahu Akbar
Suara gema takbir berkumandang mengisi kesunyian yang sempat tersiak sabtu sore usai berbuka puasa di dusunku. Warga dan pengurus masjid yang sudah sepakat untuk selalu setia akan apa yang menjadi keputusan Pemerintah – dalam hal ini Kementrian Agama – sengaja tidak langsung mengumandangkan takbir usai adzan Magrib. Kami sengaja hanya menunggu pengumuman dari Kementrian Agama lewat siaran Televisi, untuk itu usai shalat magrib sebagian jamaah pulang untuk menanti pengumuman dari Pemerintah. Dan setelah dapat info di baris bawah yang menyatakan kurang lebih Kemenag akan mengimimkan tanggal 1 Syawal sekitar pukul 19.00.
Namun sebelum pukul 19.00 ternyata sudah dapat dipastikan bahwa tanggal 1 Syawal 1433 H jatuh pada tanggal 19 Agustus 2012. Hal itu karena dalam sidang tak terjadi perbedaan pendapat, sehingga sidang hanya berlangsung beberapa menit.
Sontak takbir mulai berkumandang memecah kesunyian senja kala itu, tak aka nada muslim yang tak senang, dan semua berbondong – bonding mengumandangkan takbir dan menyambut hari kemenangan itu dengan gegap gembita. Namun deperti ulasan kami tahun lalu, tepat saat hari kemenangan juga tiba tahun 1432 H, apakah makna kemenangan sesungguhnya telah kita dapatkan? Sudahkan jalan kemenangan itu telah kita tempuh sesungguhnya?
Puasa Ramadhan bukanlah bulan yang berat, tatkala seorang muslim menjalani dengan ikhlas, memenuhi hati dengan dzikir kepada Allah dan senantiasa dipenuhi ibadah hari – harinya. Justru hari berat akan datang tatkala bulan ini telah berpamitan dengan kita, layaknya bekerja, Ramadhan adalah training, dan bulan lainnya adalah praktek lapangan. Akankah training kita telah berhasil dan dapat melakukan praktek lapangan dengan baik dan benar? Itu tergantung bagaimana perilaku kita saat training, bagaimana kita apakah memahami atau tidak. Orang akan cenderung kesulitan praktek lapangan tatkala dalam training tidak bersungguh – sungguh mengikuti dengan hati ikhlas, dengan semangat yang tinggi dan usaha tanpa menyerah.
Untuk itu sekarang sudah masuk bulan Syawal, mulailah kita menjalani praktek lapangan kita dalam menuju fitrah kita sebagai manusia. Fitrah manusia untuk beribadah kepada Tuhannya, fitrah manusia untuk menjalani kehidupan dengan berlomba – lomba dalam kebaikan.

2 comments:

  1. Siapa yang menang atau siapa yang kalah itu ditentukan dari perjuangan diri pribadi masing-masing. Tujuan dari ibadah puasa yaitu menjadikan kita sebagai pribadi yang taqwa kapada Allah SWT. Mungkin menurut saya, kalau kita belum manjadi orang yang bertaqwa dapat dipastikan kita belum mencapai kemenangan.

    Minal Aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya Nov.

    Dari Udin.

    ReplyDelete
  2. siip mas kata - katanya, aku juga setuju..karena fitrah manusia adalah ibadah, dan berlomba - lomba dalam melakukan ibadah / kebaikan

    aku juga minta maaf dah banyak salah ma mpean :)

    ReplyDelete

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30