dakwatuna.com - “Sebenarnya Islam memperbolehkan
kita pacaran gak seh, mbak?” Pertanyaan klasik, sampai-sampai aku
berpikir sang penanya pun pasti tahu jawabannya! Hmm… teringat tempoe
doeloe (baca: dahulu kala) pertanyaan itu sempat kulontarkan beberapa
kali ke orang-orang yang berbeda tentunya, (yang aku tanyain itu pak
ustadz, bu ustadzah, tutor ngaji, dan semotifnya loh!) dengan niat
sebagai seorang hamba yang baik, maka mencari pendukung yang bisa
mengizinkan ku untuk itu, ya! Untuk peMErah kuku, upz… bukan guys,
maksudnya menjalin kasih dengan lawan jenis (pra nikah) gitu lah!
Pahamlah ya… (kita ma’rifatul jahiliyah sedikit ^^)
Kini
pertanyaan yang pernah kuajukan itu, kembali lagi padaku. “Mbak, yang
penting nggak sampe melakukan zina ko! Ya…” Seorang gadis yang masa
pubernya baru tumbuh (mungkin), bersikeras meluluhkanku. “Boleh”,
kataku. Sontak wajah dengan senyumnya sumringah, mata yang
berbinar-binar, sampai-sampai tubuh ini dipeluknya tanpa permisi,
lengkap sudah ekspresi kebahagiaan itu dikeluarkan. “Setelah prosesi
ijab qabul di depan Penghulu.” Lanjutku mantab, kini giliranku tersenyum
sambil menepuk pundaknya berkali-kali. Wajahnya berubah sedikit dengan
gaya memelas amat dahsyat (Cut! Gak usah dibayangin.).
Itu kisah
sekelumit pertanyaan dari adik-adik, teman-teman, bahkan senior pun
pernah dialamatkan padaku. Mungkin juga kamu, yang lagi baca (kasusnya
menjadi penanya atau yang ditanyain? ^^).
Benar sob! Perasaan
menyukai lawan jenis itu normal bangettt. Pingin disayang sama lawan
jenis juga fitrahnya kita. Tapi… Musti tepat, dan pada tempatnya. Gak
megap-megap kaya’ Ikan ditaruh di daratan, berharap pingin banget
menyelami air. Tersiksa kan?! Kalo baca status di FB, katanya: “sungguh
sakiiiittt hati ini… melihat dia jalan dengan yang lain di belakangku”.
Gubrakkk! Kecil proyek, guys! Belon tentu dia Bbuakall jadi
suami/istrimu?! Siapa berani jamin?! Hah?! (Tenang…tenang… keep cool,
semangat banged yak? ^^). Ada lagi neh kasusnya, saat lagi berdua dengan
sang pacar, rela nahannn buang angin (duh, maaf, tapi ini bener, kata
mereka di negri antah berantah, bukan kamu kok ^^). Ee… pas kebetulan
mereka berjodoh (udah nikah), bedaaaa abizz! Gak pada tempatnya tuh
dibuang. Nah sedihnya lagi, ketika sudah menikah malah
membanding-bandingkan dengan sang mantan pacar dulu. Apa lagi kalo’ ada
rasa CLBK (Cinta Lama Bsemi Kembali), udah nikah, Sob! Apa gak sakit tuh
hati? Bukan Ayam pemiliknya, tapi kamu, manusia kan?
Belum lagi
ketika di tengah perjalanan masa pacaran, sampe menyerahkan diri untuk
rela…… (sensor) dengan dalih sebagai bukti cinta, na’udzubillah… Dan
masih banyak sederet dampak periihhh berbekas penderitaan lainnya yang
ditimbulkan. Guys, setan itu cerdik, tahu sisi lemah kita, mereka pernah
janji ko’, Allah mengabadikannya dalam QS. Al A’raf:16-17, neh…
“(Iblis)
menjawab, karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu
menghalangi mereka dari jalan Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan
mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
So, Was-Waslah! Was-Waslah!
Guys,
Pacaran itu keinginan seks yang tertunda. (Let’s konsentrasi memikirkan
kalimat ini! putar balik memori kamu selama ini, tarik nafas… tahan…
hembuskan… fresh kan otakmu, tengok lagi ke kalimat tadi, -ribet.com-
^^). Kalo’ aku analogikan, ada orang niat mau beli Mangga yang dijajakan
di pasar tradisional. Mangganya dihinggapi lalat-lalat, pembelinya
megang-megang Mangganya, setelah itu ada adegan diciumin tuh Mangga
berkali-kali, terus sampe dikupas untuk dicicipi rasanya. Ada sesi
tawar-menawar abis-abisan ke pedagangnya, setelah ‘Ok deh’ kata si
pedagang, eh malah gak jadi beli tuh pembeli! Katanya Asemmm rasanya.!
Ditinggal pergi aja tuh Mangga yang abis dijamah. Bisa jadi laku terbeli
seh, tapi dengan harga sangat murahahhah.
Beda kalo’ Mangga yang
ada di Etalase, jangan sentuh sebelum dibeli, harga tanpa tawar karena
berlabel, dan kualitas terjamin. ^^
Sob, masih ingatkah kisah
cinta Nabi kita Adam AS dan Hawa? Ketika diturunkan oleh Allah dari
Surga ke dunia. Mereka awalnya dipisahkan di Bumi yang begitu luas ini
dalam kurun waktu yang lama. Kemudian dengan izin Nya, mereka pun
dipertemukan kembali. Dan akhirnya ada aku, hmm? Ya, aku termasuk
keturunannya… (kecuali Bung Darwin dan yang meng-amin-i teorinya, dari
Monyet. Kamu? ^^)
Hemm, seperti itu pulalah kisah kita dengan
nyang bakal jadi jodoh kita nanti. Saat ini kita sedang dipisahkan
beberapa kurun waktu dengan pendamping hidup yang sebenarnya. Merasakah
kalau ternyata sekarang sedang selingkuh dengan orang lain? Menggunakan
aji mumpung, kita belum bertemu dengan tulang rusuk/sang pemilik tulang
rusuk ini (maksudnya pendamping hidup! -menikah-)?
Saat ini
ibaratnya kita sedang berpuasa. Menahan/memenjarakan nafsu. So,
bersabarlah untuk indah itu… Akan tiba masanya bedug Maghrib pertanda
boleh berbuka ^^. Dia pun (calon suami/istri kita ^^) sedang ditempa,
seperti kita ini. Sampai tiba masanya, Allah mengizinkan kita siap
bertemu dengannya…
Upz, ada yang nyeletuk, “kalo’ aku sudah
terlanjur pacaran, gimana?”. Ada 2 pilihan untukmu: segera Putuskan
dengan Menikah, atau Berpisah! (Demi keamanan dalam perjalanan).
“Wahai
anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana
halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari Surga, dengan
menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.
Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami menjadikan
setan-setan itu pemimpin bagi orang- orang yang tidak beriman.” (QS. Al A’raf: 27)
Selamat
berjuang menjaga kehormatan diri, wahai saudaraku seiman. Semoga
dijumpakan dengan seseorang yang punya kualitas terbaik untuk
mendampingi hidupmu, seperti kau menjaga dirimu, karena dia nanti adalah
cerminan mu saat ini…
“Laki-laki yang baik hanya untuk perempuan
yang baik. Pun juga dengan laki-laki yang tidak baik hanya untuk
perempuan yang tidak baik.”
Hidup adalah pilihan! Akan seperti apa gambaran hidup mu, bergantung bagaimana kau mengukirnya. Hem?
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda