Tadi siang (23/4/2012) udara
panas, belum sempat makan karena masih sibuk dengan segala urusan, tiba – tiba
handphone berdering tanda sms masuk. Aku
ambil HP itu dan ku buka sms dari saudariku yang tengah merantau mencari ilmu,
ternyata ia membalas smsku tadi pagi yang menyambung obrolan kemarin. Karena
sudah sering bercandaan, ya akhirnya obrolan nyampe ke candaan yang sering
terjadi, yaitu tentang pasangan masa depan. Tapi biasanya hanya candaan dengan
aku sebagai korban kejahilannya, namun tiba – tiba setelah aku kalah di
“gambar” dengan sederet akhwat yang menurut dia dekat denganku, dia mulai
bilang “ aku sudah ada kok” waktu aku bilang “sudah sekarang pikirin aja masa
depan kamu”.
Aku berusaha tidak menanyakan
siapa dia, sebab takut salah tanya, aku hanya membalas dengan topik lain. Namun
dia justru menceritakan ikhwan yang dekat dengan dia, tidak seperti biasanya
dia terbuka masalah ikhwan padaku. Biasanya dia tertutup kalau masalah ini,
bahkan sekarang masalah lainpun juga begitu adanya, tanpa ada cerita lagi.
Dia bilang kalau ada ikhwan yang
sedang menawari ta’aruf padanya, ikhwan itu baru saja lulus kuliah dan masih
masa penempatan. Ya terang saja aku kaget dia bilang begitu dengan mudah
padaku, jelas berbeda dari biasanya, aku bingung hendak bicara apa. Lalu dia
menanyakan pendapat padaku, harus bagaimana dalam bertindak, kok tanya aku
ya????
Lalu aku memberikan saran untuk
menahan dulu keinginannya untuk menikah, sebab dari sudut pandangku keduanya
belum siap. Tapi sang ikhwan katanya sudah merasa siap dan ingin segera untuk
menikah dalam waktu dekat. Tentu saja saudariku itu ragu, sebab masih dalam
masa kuliah, dan ingin menyelesaikannya dulu sebelum menikah. Untuk itu aku
menyarankan untuk shalat istikharah supaya pasti jawaban yang akan diberikannya
kepada ikhwan tersebut. Namun setelah itu ternyata saudariku itu menjawab sms
ku dengan kata “sudah dhe….sudah ane
bohongin sampean saat ini,,,so sudah ane lakukan^^”
Waduh ternyata dia ngerjain aku
dengan kisah ta’aruf yang dia akui sebagai karangannya belaka, namun ada hikmah
yang aku ambil apapun kebenaran dari hal itu. Kalau ta’aruf itu benar, berarti saudariku itu Insya Allah akan
bahagia dengan teman hidupnya itu, namun jika memang itu hanya candaannya saja,
aku juga senang dapat melihatnya senyum ceria meski hanya lewat symbol di sms^^
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda