Wednesday 25 April 2012

Dia Mau Ta'aruf


Tadi siang (23/4/2012) udara panas, belum sempat makan karena masih sibuk dengan segala urusan, tiba – tiba handphone berdering tanda sms masuk.  Aku ambil HP itu dan ku buka sms dari saudariku yang tengah merantau mencari ilmu, ternyata ia membalas smsku tadi pagi yang menyambung obrolan kemarin. Karena sudah sering bercandaan, ya akhirnya obrolan nyampe ke candaan yang sering terjadi, yaitu tentang pasangan masa depan. Tapi biasanya hanya candaan dengan aku sebagai korban kejahilannya, namun tiba – tiba setelah aku kalah di “gambar” dengan sederet akhwat yang menurut dia dekat denganku, dia mulai bilang “ aku sudah ada kok” waktu aku bilang “sudah sekarang pikirin aja masa depan kamu”.
Aku berusaha tidak menanyakan siapa dia, sebab takut salah tanya, aku hanya membalas dengan topik lain. Namun dia justru menceritakan ikhwan yang dekat dengan dia, tidak seperti biasanya dia terbuka masalah ikhwan padaku. Biasanya dia tertutup kalau masalah ini, bahkan sekarang masalah lainpun juga begitu adanya, tanpa ada cerita lagi.
Dia bilang kalau ada ikhwan yang sedang menawari ta’aruf padanya, ikhwan itu baru saja lulus kuliah dan masih masa penempatan. Ya terang saja aku kaget dia bilang begitu dengan mudah padaku, jelas berbeda dari biasanya, aku bingung hendak bicara apa. Lalu dia menanyakan pendapat padaku, harus bagaimana dalam bertindak, kok tanya aku ya????
Lalu aku memberikan saran untuk menahan dulu keinginannya untuk menikah, sebab dari sudut pandangku keduanya belum siap. Tapi sang ikhwan katanya sudah merasa siap dan ingin segera untuk menikah dalam waktu dekat. Tentu saja saudariku itu ragu, sebab masih dalam masa kuliah, dan ingin menyelesaikannya dulu sebelum menikah. Untuk itu aku menyarankan untuk shalat istikharah supaya pasti jawaban yang akan diberikannya kepada ikhwan tersebut. Namun setelah itu ternyata saudariku itu menjawab sms ku dengan kata “sudah dhe….sudah ane bohongin sampean saat ini,,,so sudah ane lakukan^^”
Waduh ternyata dia ngerjain aku dengan kisah ta’aruf yang dia akui sebagai karangannya belaka, namun ada hikmah yang aku ambil apapun kebenaran dari hal itu. Kalau ta’aruf itu benar,  berarti saudariku itu Insya Allah akan bahagia dengan teman hidupnya itu, namun jika memang itu hanya candaannya saja, aku juga senang dapat melihatnya senyum ceria meski hanya lewat symbol di sms^^

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30