Thursday 20 November 2014

Pengembangan PSB



BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pendidikan adalah modal semua insan dalam berkarya dan mengarungi persaingan global dewasa ini, tanpa pendidikan, kaula muda akan tersingkir dari persaingan dan hanya menjadi penonton. Memang disebutkan Skill menjadi penentu dalam keberhasilan seseorang, namun jika ditambah pendidikan, manusia akan mampu lebih bersaing dengan seluruh manusia di dunia.
Pendidikan yang memiliki peranan sangat vital dalam membentuk karakter dan masa depan pemuda ini tentu harus dijalankan seoptimal mungkin. Segala pendukung nampaknya harus disediakan dalam pengembangan potensi peserta didik. Sebab tak semua peserta didik memiliki potensi pada bidang yang sama.
Salah satu pendukung pendidikan yang sangat penting adalah sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan. Dengan sarana dan prasarana yang memadahi, kegiatan pendidikan akan lebih efektif dan efisien sesuai dengan prinsip dasar manajemen. Pengadaan ini harus juga diimbangi dengan pemeliharaan agar usia pakai juga mampu dioptimalkan.
Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42, ayat 1 menyebutktan, Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi : perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainya, bahan habis pakai, serta pelengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan[1].
Salah satu yang tercantum dalam ayat diatas adalah tentang ketersediaan sumber belajar, yang sudah tentu merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan itu sendiri. Dan sumber belajar itu dewasa ini sudah banyak berkembang lebih variatif dan inovatif mengikuti kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan potensi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari hal semacam ini, maka penulis menyusun makalah dengan judul pengembangan pusat sumber belajar guna memberikan gambaran dan bahan bacaan dalam mengembangkan pusat sumber belajar di lembaga pembaca.

B.     Rumusan Masalah

Adapun dalam penulisan makalah ini, kami memberikan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa itu Pusat Sumber Belajar?
2.    Bagaimana Pengembangan Pusat Sumber Belajar?


 
BAB II

PEMBAHASAN


A.    Definisi Pusat Sumber Belajar

1.      Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1.        Pesan                      :       informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2.        Orang                     :       guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3.        Bahan                     :       buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4.        Alat/ perlengkapan :       perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5.        Pendekatan/teknik :       disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
6.        Lingkungan            :       ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.[2]

Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.        Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2
 
2.        Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3.        Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4.        Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5.        Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.        Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.        Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3.        Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.        Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5.        Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.        Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7.        Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

2.      Pengertian Pusat Sumber Belajar

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Pusat berarti pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan, sumber-belajar berarti orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan secara bahasa orang yang dapat menjadi pumpunan atau pokok pangkal tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan.
Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan program instruksional dan tempat mengembangkan alat-alat bantu dalam pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atas unsur-unsur perpustakaan, workshop, audio-visual dan laboratorium.
Adapun langkah-langkah kegiatan dalam pengembangan sisitem instruksional adalah :
a)    Mengidentifikasi kebutuhan instruksional yang menghasilkan rumusan tujuan program, tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
b)    Melakukan analisis instruksional
c)    Mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
d)    Merumuskan tujuan instruksional khusus
e)    Menyusun strategi instruksional
f)     Mengembangkan program instruksional
g)    Melaksanakan kegiatan instruksional
h)    Mengevaluasi efektifitas kegiatan instruksional
Menurut Sukorini[3] pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Merril dan Drob berpendapat bahwa pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan
Peterson, mengambarkan PSB sebagai lembaga yang terdiri dari, pengembangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar non-tradisional, serta pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi media.
Gambaran Pusat Sumber Belajar PSB menurut Petrson[4].
image_thumb%25255B1%25255D
Dengan demikian kami simpulkan bahwa Pusat Sumber belajar adalah tempat dimana segala sumber belajar dikelola, disimpan , dikembangkan dan dimanfaatkan guna membantu proses pembelajaran pada suatu lembaga.

B.     Pengembangn Pusat Sumber Belajar

1.      Fungsi Pusat Sumber Belajar   

Pengembangan PSB merupakan bagian dari Sistem penyelenggaran pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang di jadkan acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada lima fungsi yang mengacu pada satuan PSB. Dalam setiap fungsi mempunyai subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus di laksanakan, yaitu:
a.    Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Fungsi ini menolong dinas atau bagian dan staf tenaga pendidikann secara individual dalam membuat rancangan dan pilihan option yang akan meningkatkan ektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Hal ini meliputi pengembangan kurikulum, konsultasi dalam bidang pengembangan sisitem instruksional, penyususnan rencana pembelajaran (RP), pengembangan instrument hasilbeljar dll.
b.    Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan pelayanan dukungan yang di butuhkan oleh staf pendidik dan peserta didik. Hal ini meliputi: Sistem media untuk kelompok besar, Sistem media untuk kelas standart, fasilitas dan program belajar mandiri dll.
c.    Fungsi produksi
Berhubunga dengan penyediaan materi atau bahan-bahan instruksional yang tidak dapat di peroleh melalui sumber-sumber yang di perdagangkan, hal ini meliputi: penyiapan karya seni original( originsl art work) untuk tujuan instruksional, produksi program audio, produksi program video,dll.
d.    Fungsi administrasi
Berhubungan dengan cara-cara atas mana tujuan dan prioritas program dapat tercapai.hal ini berarticara-cara yang cocok. Contohnya: perencanaan pengadaan sumber belajar, inventarisai peralatan dan program dll.
e.    Fungsi pelatihan
Fungsi ini berhubugan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia(SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat pengguna. Di antaranya pelatihan pengembangan kompetensi pembelajaran, pelatihan pengembangan media pembelajaran (audio, audiovisual, multimedia, cetak dan media sederhana) pelatihan pengembangan SDM dalam bidang teknis produksi dsb.

2.      Langkah-Langkah Pengembangan PSB

a.    Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan
Kegiatan analisis kebutuhan ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai eknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi (realita).
Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi tiga tahap sbb:
1)    Perancangan: meliputi penentu focus analis kebutuhan, penentu teknik pengumpulan data, dan pengembangan instrument
2)    Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data dan instrument ysng telah di tentukan dslsm perancangan dan menganalisisnya
3)    Pelaporan, yaitu melporkan hasil analisis kebutuhsn tersebut, isi dari laporan tersebut adalah sumber-sumber belajar yang di perlukan untuk kegiatan pembelajaran
Strategi pengumpulan data dalam analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Beberapa strategi yang dapat di lakukan antara lain adalah curah pendapat (brain stroming), wawancara, observasi, kuesioner, panel ahli (expert judgment), seminar, lokakarya, diskusi kelompok dll. Strategi yang paling dominan dilakukan dalam analisis kebutuhan adalah curah pendapat (brainstorming).

b.    Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi yang akan di kembangkan
Pengalaman menunjukkan, banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun mengalami kemunduran (menjadi tidak fungsional lagi) di karenakan semata-mata kurangnya perawatan dan upaya untuk memperbarui saranana dan prasarana yang di miliki khususnya software pembelajaran seperti: media cetak (buku pelajaran, jurnal hasil penelitian dll), media non cetak (audio, video, CD pembelajaran CAI) media realitas/ model tiruan, specimen: dan media grafis. Oleh karena itu ada baiknya dalam pengembangan PSB perlu di perhatikan hal-hal berikut
1)    Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorientasi pada lima fungsi yang ada di PSB
2)    Mengembangkan dan sarana PSB tidak semata-mata berorientasi pada pencapaian tujuan , tetapi juga untuk pencapaian benefit
3)    Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi (menggunakan Sistem jaringan yang terintregrasi dengan perpustakaan secara nasional)
Khususnya dalam pengadaan software pembelajaran atau sumber-sumber belajar ini sebagian harus dilaksanakan oleh masing-masing PSB. Oleh karena itu, masing-masing PSB sebaiknya sudah di perlengkapi dengan berbagai maca peralatan produksi, selain itu karena keteratasan kemampuaninstitusi yang ada dalam memberikan bantauan teknis produksi pengadaan sumber bahan belajar, dapat di produksi bahan pembelajaran yang relevan dengan prioritas dan kebutuhan satuan pendidikan, dan yang utama sangat sedikitnya kemungkinan memperoleh bahan belajar secara komersial di pasaran.

c.    Mengembangkan program-program PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan,sosial dan benefit
Pengembangan sumber belajar merupakan salah satu fungsi yang penting dalam setiap PSB, baik meliputi media dan bahan belajar yang berupa cetak maupun noncetak. Pengembangan bahan media dan bahan belajar ini dapat dilakukan dengan cara:
1)    Membuat atau menulis sendiri, ini merupakan pengembangan media dan bahan belajar yang paling ideal
2)    Memodifikasi atau kompilasi yaitu menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada  di pasaran, tetapai di adakan perbahan atau penambahan sesuai dengan kebutuhan pembelajran
3)    Mengadaptasi yaitu menggunakan sebagian atau secara utuh dengan melengkapi panduan belajar dalam menggunakan media dan bahan belajar  yang telah ada dipasaran
Pengembangan sumber belajar khususnya media dan bahan belajar untuk PSB ini dapat menggunakan langkah-langkah instruksional. Menurut Reiguluth dalam Suparman[5] pengembangan instruksional melalui tahap desain,produksi dan evaluasi formatif. Denagan demikian produk yang di hasilkan diharapkan akan terjamin khualitas nya dan dapat memenuhi fungsinya untuk menapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan.
Pengembangan media dan bahan belajar dapat di kelompokkan kedalam tiga tahap besar

1)        Tahap perancangan
Tahap awal dalam proses pengembangan media dan bahan belajar adalah perancangan. Tahap perancangan ini dikelompokkan kedalam tiga subtahapan:

a)        Analisis kebutahan
Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yag melibatakan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi unttuk mengetahui kesenjangan (gap) anatara keadaan yang harus nya terjadi dengan kenyataan yang terjadi. Apabila kesenjangan tersebut di anggap sebagai suatu masalah yang memerlukan pemecahan maka kesenjangan tersebut di anggap sebagai suatu kebutuhan (need).
Hasil dari analisis kebutuhan instruksional yaitu daftar pengetahuan, keterampailan dan sikap yang masih belum di kuasai peserta didik dan perlu di kuasai peserata didik. Kompetensi dasra inilah yang akan menjadi dasar acuan tahap selanjutnya yaitu perumusan TIU dan TIK.
b)    Penyusunan Garis Besar Isi  Media  (GBIM) dan jabaran materi (JM)
GBIM merupakan acuan utma dalam tahapan pengembangan media dan bahan belajar.
Komponen-komponen GBIM berisi tentang hal-hal sbb:
o   Kompetensi ujuan pembelajaran umum) yang di peroleh melalui analisis kebutuhan.
o   Indicator keberhasilan (tujuan pembelajaran khusus) yang di peroleh dari analisis pembelajaran (instructional analysis) yang merupakan langkah awal dalam penyususnan GBIM.
o   Evaluasi hasil belajar yang relevan untuk mencapai indicator keberhasilan.
o   Alternative judul media dan bahan belajar.
o   Referensi.

2)    Tahap produksi
Merupakan langakan kedua setelah tahap perancangan selesai.tahap produksi di kelompokkan ke dalam tiga subtahapan:
a)    Persiapan
Kegiatan persiapan produksi media dan bahan belajar ini, khususnya media video pembelajaran di awali dengan mempelajari dan menelaah naskah, melakukan konferensi naskah (script conference) dan di lanjutkan dengan membuat rancangan  visualisasi media video yang akan di produksi. Selin itu juga memilh pemain, memperbanyak dan membagikan naskah, mengadakan latihan, menghungi studio dsb.
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi media video seperti, video tape recorder (VTR), kamera, monitor, lighthing, tripot microphone,adaptor dsb
b)    Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan produksi media video pembelajaran in di awali dengan memasang dan menguji coba (kalibrasi) peralatan produksi, membuat dan menata set dekorasi dan menata busan/rias pemain, kemudian mengarahkan tenaga pelaksanaan produksi
c)    Penyelesaian (pascaproduksi)
Kegiatan ini dan bahan balajar ini, khusunya media video pembelajaran meliputi merekam narasi, melaksanakan penyuntingan (editing), menciptakan/memilih musik ilustrasi, dan melakukan pemaduan suara (mixing) serta membuat master program. Kemudian melaksanakan kegiatan dan perbaikan (revisi) program serta reproduksi (penggandaan )

3)    Tahap evaluasi
Evaluasi adalah suatu upaya yang di lakukan untuk memastiakn bahwa program media dan bahan belajar yang sedang di kembangkan mutunya terjamin dengan baik, untuk memastiakn kualiatas media dan bahan belajaritu baik, perlu dilakukan evaluasi formatif untuk mencari kekurangannya dan kemudian melakukan revisi untuk meningkatkan kualitasnya. Kegiatan- kegiatan yang dilakuakn untuk mengendalikan mutu program media dan bahan belajar meliputi :
a)    Evaluasi pramaster (pre-mastery evaluation)
(1)   Evaluasi ahli (expert evaluation)
Dalah upaya yang di lakuakn unuk mendapatkan informasi tentang berbagai kelemahan media dan bahan belajar yang sedsng di kembangkan dengan meminta pendapat dari para ahli.
Informasi yang di peroleh dari para ahali meliputi
•   Informasi yang berkaitan dengan desain pembelajaran (design)
•   Informasi yang berkaitan dengan muatan materi (content)
•   Informasi yang berkaitan dengan bahasa (language)
•   Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan (implementasi)
•   Informasi yang berkaita dengan kualiats teknis atau kemasan (presentation)
(2)   Evaluasi orang per orang (one-to-one evaluation)
Evaluasi orang per orang pada dasarnya adalah evaluasi dimana subjekevaluasinya adalah peserta didik. Di katakana orang per orang karena dilakuakan secara satu per satu terhadap peserta didik. Jadi, evaluator meminta pendapat peserta didik secara satu per satu tentang draft program media dan bahan belajar yang sedang di kembangkan
 (3)  Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)
Dilakukan terhadap sekelompok kecil terhadap peserta didik secara bersamaan. Jadi, dalam evaluasi kelompok kecil, evaluator meminta informasi dari sekelompok kecil peserta didik dalam satu tempat tertentu secara bersamaan. Jumlah kelompok kecil ini minimal terdiri dari lima orang
Tujuannya ialah untuk menggali informasi tentang segala kendala yang di hadapi peserta didik ketika mencoba atau menggunakan program atau kelemahan yang di milikai program dari berbagai aspek menurut sudut pandang sekelompok peserta didik tersebut.
Informasi yang perlu di gali dari evaluasi kelompok kecil yaitu:
(a)    Efektifitas
(b)    Efisiensi
(c)    Kemudahan pengunaan (implementation)
(d)    Kemenarikan (appealing)

b)        Uji Coba Lapangan (field test)
Field test adalah uji coba master media danbahan belajar sebelum di reproduksi dan di sebarluaskan.dalam uji lapangan semua perangakat program media dan bahan belajar seperti buku petunjuk pemanfaatan dan supplement lainnya di uicobakan. Idealanya uji lapangan di lakuan di beberapa temapat dengan situasi yang berbeda secara serentak (simultan).
Langkah-langkah yang dilakukan dalm uji lapangan yaitu:
(1)    Peserta didik di minta untuk menjawab pretes untuk mengukur efektifitas pelajaran yang nantinya akan di bandingkan dengan hasil post-test dan analisis dengan uji test
(2)    Program media dan bahan belajar di uji cobakan dalam situasi yang senyatanya dimana program tersebut nanti akan di gunakan
(3)    Evaluator mengobservasi perilaku sekelompok peserta didik dan atau guru(tutor) tersebut ketika menggunakan program media dan bahan belajar dan mencatat kesulitan-kesulitan/ kendala yang di hadapinya
(4)    Setelah selesai,peserta didik segera di berikan post test untuk mengukur efektifitas pembelajaran yang dibandingkan dengan hasil pre-test
(5)    Selanjutnya dilakukan wawancara
(6)    Peserta didik/tutor diminta untuk mengisi kuisioner yang telah di siapkan sebelumnya

c)        Pengunaan Dan Pemanfatan Media Dan Sumber Belajar
Salah satu model yang di tawarkan sebgai langkah-langkah dalam proses perencaannya adalah model ASSURE, sebagai acuan prosedur untuk merancang pemilihan dan pemanfatan media pembelajaran
Langkah-langkah ASSURE meliputi
(1)    Analyze learner yaitu menganalisis karakeristik peserta didik
(2)    State objective yaitu merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang ingin di capai
(3)    Select media and materials yaitu menggunakan media dan bahan belajar dalam kegiatan pembelajaran
(4)    Require learner participation yaitu melibatkan peserta didik dalam enggunakan media tersebut
(5)    Evaluate dan revise yaitu penilaian dan perbaikan atas penggunaan media tersebut
Kriteria pemilihan media dan bahan belajar:
(1)    Kesesuaian media dengan tujuan atau kompetensi
(2)    Kesesuaian media dengan jenis pengetahuan
(3)    Kesesuaian media dengansasaran
(4)    Ketersediaan atau kemudahan untuk memperolehnya
(5)    Biaya
(6)    Kemampuan media
(7)    Karakteristik media yang bersangkutan
(8)    Waktu
(9)    Mutu teknis

Pembuatan media dan bahan belajar akan lebih menarik apabila memenuhi kriteria VISUALS, yaitu visible (mudah di lihat), interesting (menarik), simple (sederhana), useful (bermanfaat), accurate (kebenaran materi), legitimate (sah/masuk akal) structure (terstruktur).

d)                Mengimplementasikan PSB Sebagai Sitem Penunjang Dalam Pencapaian
Tujuan/ kompetensi dan peningkatan kualitas pembelajaran
Tipe PSB yang akan di kembangkan  di stuan pendidkan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing. Apabila satuan pendidikan secara sengaja akan membangun  mengembangkan dalam bentuk model terpusat (sentralistik) dengan kelengkapan ruangan,SDM, program dan peralatan penunjangnya. PSB yang demikian di sebut PSB tipe A.
Untuk satuan pendidikan yang akan mengembangkan PSB secara bertahap mulai dari tipe D, yaitu PSB debgab dua fungsi didalamnya dapat melakukannya dengan ruangan-ruangan yang tersedia dan tersebar di seluruh sekolah atau lembaga. Sedangakan untuk fungsi /bidang yang di dahulukan untuk di kembangakan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang sangat mendesak (priorotas). Namun dalam perkembangannya kedepan, harus di upayakan agar semua fungsi PSB ada di dalamnya. Artinya PSB yang ada secara bertahap di tingkatkan dari tpe D menjadi tipe C dengan tiga fungsi atau bidang di menjadi tipe A dengan lima fungsi/bidang di dalamnya.
Untuk memberikan gambaran standar minimal pengembangan PSB tipe A dengan lima fungsi yaitu: fugsi/bidang pengembangan Sistem instruksional, produksi media pembelajaran, layanan sumer belajar, pelatiahan dan fungsi administrasi.

e)    Mengelola PSB sebagai sitem penunjang dalam pencapaian tujuan/kompetensi pembelajaran dan peningkatan kualiatas pembelajaran.
Untuk dapat mengelola PSB agar dapat mencapai tujuan yang di harapkan, di perlukan tenaga-tenaga professional dengan kualitas tertentu, seperti spesialis media, pegembang instruksional, teknisi dan ahli perpustakaan
Sebagai Sistem pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran PSB yang telah di lembagakan hendaknya memiliki struktur organisai yang berdiri sendiri. Hal ini untuk memudahkan dalam pengaturan Sistem kerja di dalmnya, karena masing-masing bagian mempunyai alur yang jelas harus melakukan apa dan harus bertanggung jawab pada siapa.
Untuk satuan pendidikan yang mngembangkan PSB tipe A ada baiknya penempatan SDM dilakukan secara tepat dengan bidangnya, sedangkan untuk satuan pendidikan telah di kelola oleh tenaga khusus, dapat pula memberdayakan guru-guru yang telah mendapatkan pelatihan tentang pengelola PSB dan produksi media pembelajaran.

3.      Manfaat Pengembangan PSB

a)    Memperluas dan meningkatkan kesempatan belajar
b)    Melayani kebutuhan perkembangan informasi bagi masyarakat
c)    Mengembangkan kreativitas dan produktivitas tenaga pendidik dan pedidikan
d)    Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran baik seacra individu maupun kelompok
e)    Menyediakan erbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional
f)    Mendorong cara-cara belajr baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran
g)    Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan lanjutan untuk pengembangan Sistem pembelajaran
h)    Melaksanakan latihan bagi tenaga pendidikan dan kependidikan mengenai pengembangan Sistem pembelajaran dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran
i)    Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pembelajaran
j)    Memberikan alas an dan memfasilitasi dengan sumber belajar di luar PSB
k)    Menyebarkan berbagai informasi pembelajaran yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien
l)    Menyediakan pelayanan produksi bahan pembelajaran
m)   Memberikan konsultasi untuk  modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar
n)    Membantu pengembangan standart penggunaan berbagai sumber belajar
o)    Menyediakan berbagai  macam pelayanan untuk pemeliharaan peralatan media
p)    Membanatu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya
q)    Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara atau metode pembelajaran.

4.      Pengembangan PSB Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di rancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses menta dan fisik melui interaksi anatar peserta didik, pesrta didik dengan guru lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka kopetensi dasar.
Menurut pas
al 19, peraturan pemerintahan no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional pendidikan, prose pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggrakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang dan memotivasi pesrta didik untuk berpatisipasi aktif, seta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mewujudkan strategi pembelajaran tersebut perlu dukungan sumber belajar fasilitas pemmbelajaran yang memadai.
Dalam rangka meningkatkan kualiats pembelajaran guru perlu memanfaatkan PSB secra efektif dalam pengembangkan instruksional, hal-hal yang perlu di perhatikan sbb:
a)    Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompotensi lain dengan baik
b)    Menyukai apa yang di ajarkan dan menyukai membelajarkan sebagai suatu profesi
c)    Mengalami peserta didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya
d)    Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik
e)    Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurng berarti dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi
f)    Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir
g)    Menyiapkan proses pembelajaran
h)    Mendorong peserta didik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik


 
BAB III

PENUTUP


A.   Kesimpulan

Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses.
Adapun indikator yang di jadkan acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada lima fungsi yang mengacu pada satuan PSB. Dalam setiap fungsi mempunyai subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus di laksanakan, yaitu:
a.    Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
b.    Fungsi pelayanan media
c.    Fungsi produksi
d.    Fungsi administrasi
e.    Fungsi pelatihan

Langkah-Langkah Pengembangan PSB

a.    Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan
b.    Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi yang akan di kembangkan
c.    Mengembangkan program\-program PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan,sosial dan benefit

14
 

14
 
 


 
DAFTAR PUSTAKA


http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdrs-agus-sudarsono%2FPENGEMBANGAN%2520PUSAT%2520SUMBER%2520BELAJAR.doc&ei=e9w9VLPvCYKguQTT4oKoDw&usg=AFQjCNFA0fjifu_wofv-gslqAGkNAViGfQ&bvm=bv.77412846,d.c2E, merupakan tulisan Drs. Agus Sudarsono, dikutip pada minggu, 2 Nopember 2014 jam 08.00 wib
http://www.m-edukasi.web.id/2013/09/pengertian-pusat-sumber-belajar.html, dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
(Warsito,2008:215), dalam website http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/pusat-sumber-belajar.html, dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/sumber-belajar.html, dikutip pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
http://pengantarteknologipendidikan.blogspot.com/ dikutip pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib



MAKALAH

 
 
Pengembangan Pusat Sumber Belajar

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Dan Media Pembelajaran yang diampu oleh Dosen Arif Rahman Hakim, M.Pd







Disusun Oleh :
Novicha Andika S.
Mahmud Diaudin
Nasron Maghfuri
Muhammad Nur Salim

Jurusan Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NGAWI
Jalan Ahmad Yani No. 99 Beran, Ngawi Telp. 0351-742371
i
 
2014


 
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarohmatullahiWabarokatuh
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayahNya kepada kaum muslimin dengan diturunkannya Al Qur’an yang suci, dan telah menjamin terpeliharanya hingga akhir zaman.
Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada keindahan islam, yang kita nantikan syafa’atnya di hari kiamat.
Dengan rahmat dan hidayah Allah AWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Pusat Sumber Belajar” ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada Dosen Pengampu Arif Rahman Hakim, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Atas segala bantuan tersebut, penulis tidak dapat membalas berupa apapun kecuali ucapan terimakasih seraya mengharapkan limpahan rahmat Illahi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari tentu banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca sekalian demi perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua..aamiin
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Ngawi, 15 Nopember 2014



Penulis


ii
 

 


 
 
Daftar Isi

Halaman Sampul............................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................................ ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................   iii




iii
 


2
 
 


[1]http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdrs-agus-sudarsono%2FPENGEMBANGAN%2520PUSAT%2520SUMBER%2520BELAJAR.doc&ei=e9w9VLPvCYKguQTT4oKoDw&usg=AFQjCNFA0fjifu_wofv-gslqAGkNAViGfQ&bvm=bv.77412846,d.c2E, merupakan tulisan      Drs. Agus Sudarsono, dikutip pada minggu, 2 Nopember 2014 jam 08.00 wib
[2] http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/sumber-belajar.html, dikutip pada 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
[3] (Warsito,2008:215), dalam website http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/pusat-sumber-belajar.html, dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
[4] http://www.m-edukasi.web.id/2013/09/pengertian-pusat-sumber-belajar.html, dikutip pada hari minggu tanggal 2 nopember 2014 pukul 08.00 wib
[5] Dikutip dalam http://pengantarteknologipendidikan.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30