Assalamu’alaikum wr. wb.
Perjalanan sebagai bahan pelajaran
adalah suatu pilihan kita dalam mencari ilmu lewat alam sekitar, sebab banyak
ilmu yang tersimpan di alam. Di kabupaten tempatku tinggal sekarang memang
cukup luas, dan karena keterbatasan wawasanku, aku memutuskan untuk jalan –
jalan di kota Ngawi ini sekadar mengetahui daerah yang belum pernah ku lihat.
Selasa, 27 Maret kemaren adalah
hariku berjalan – jalan, mengitari kota Ngawi dengansepeda motor. Kali ini
bersama misi yang dibawa pimpinanku, aku ikut beliau menjelajah hari ini, dan
rute kami pilih lewat Ngawi – Widodaren – Ngrambe – Jogorogo – Paron – Ngawi. Dari
rute itu kami memilih tempat beristirahat di Widodaren, Tepatnya di desa
Kedunggudel untuk sosialisasi tentang tekhnologi.
Perjalanan berlanjut ke Ngrambe, jalan
yang menanjak dan posisi yang sedang mendung dan sesekali gerimis semakin
menambah cerita tersendiri. Meski aku sudah sering ke Ngrambe, tapi belum
pernah melewati jalur ini, jadi ya merupakan perjalanan baru. Baru sampai di
pasar Ngrambe, bensin sudah habis, jadilah membeli di eceran karena tak ada
SPBU disana. Namun ternyata pedagang itu punya aturan sendiri, harga di SPBU belum
naik, tapi di eceran sudah RP. 6000,- / liter. Tapi daripada dorong mending
tetep beli, hehe, tiba di Jogorogo ternyata SPBU juga tutup karena kehabisan Stok
, untung tadi sudah diisi penuh.
Turun gunung diwarnai hujan yang
lumayan, mana ditas ada Netbook dan Handicam wah bisa rusak kalau kena air
hujan. Tapi Alhamdulillah Cuma sebentar hujan berlangsung, dan kami kembali
dikagetkan di Desa Gentong ternyata panasnya luar biasa. Baru kehujanan, sudah
kepanasan lagi, dan begitu seterusnya sampai di Ngawi lagi.
Itu sedikit cerita perjalananku
yang biasa, namun berkesan karena pertama kali menjelajah ngawi dengan nelewati
rute itu.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda