Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Senin 19 Maret 2012 – Ngawi. Hehe kaya
pembuka surat kabar aja ya, padahal kan ini mau membagi cerita yang baru aku
alami kemarin. Tepatnya Hari Jum’at, saat aku pulang dari salah satu kegiatan
di yang ada di Ngawi. Sebelum aku mulai bercerita, kiranya aku ingatkan pada
kisah Kang Sasono yang berjudul ALHAMDULILLAH SAYA TERSESAT. Semoga teman – teman juga pernah membacanya, karena kisah yang akan diceritakan ini
kurang lebih sama, Cuma dengan keadaan
yang lebih mudah.
Waktu itu aku yang hendak pulang,
tiba – tiba dapat panggilan untuk langsung menuju TKP untuk hal kritis. Saat perjalanan
karena kondisi kendaraan yang tidak memungkinkan akupun memutuskan untuk lewat
jalan desa untuk menghindari keramaian, terutama dengan Bus AKAP yang sering
ugal – ugalan. Karena merasa sudah hafal jalan itu, walau belak – belok, aku
tancap gas dan tanpa kusadari ternyata jalan ditutup karena ada yang sedang
punya hajat. Haduch
Dan aku harus melanjutkan
perjalanan lewat jalan alternatif yang diberikan yang punya hajat, akupun
mengikuti tanda panah yang diberikan. Dasar aku belum pernah lewat gang yang
baru ini, aku tak yahu mana utara – mana selatan karena cuaca mendung. Tapi karena
ada panah setiap perempatan aku jadi berani lewat jalan yang tak kuketahui ini,
sialpun datang. Di perempatan yang ke 4, sudah tak ada lagi tanda panah yang
bisa menjadi petunjuk, sedang aku belum keluar dari gang baru ini.
Dan akhirnya aku tersesat, berusaha
tanya, karena malu bertanya sesat di gang ^^,
namun yang kutanyai justru bingung karena tak mengerti kata yang aku ucapkan. Padahal
sudah memakai bahasa jawa halus, kenapa ya? Ternyata ibu itu tidak tahu daerah
tujuanku, Pojok Kwadungan, yang seharusnya orang Klitik kan tahu. Akhirnya kulanjutkan
dengan berharap bertemu orang yang tahu desa Pojok, tanpa arah pasti aku tetap
melaju dengan pelan mengikuti sepeda motor di depan, naas sepeda motor itu
ternyata cepat di jalan menikung, ketinggalan deh.
Setelah ling – lung akhirnya
bertemu dengan bapak – bapak, dan akhirnya bertanya, dijawab “lurus terus belok
kanan mas”. Alhamdulillah, dalam hati mengucap syukur, dan melanjutkan
perjalanan dengan sebuah harapan bertemu jalan yang biasa aku lewati. Setelah beberapa
menit bertemu perempatan dan aku belok kanan, ternyata benar aku bertemu jalan
yang biasa aku lewati. Namun setelah aku pikirkan ternyata aku hanya beranjak
kurang lebih 500 meter dari tempat aku mulai masuk gang baru dengan keluar
gang. Tapi dilihat waktu sudah hamper 20 menit aku mutar – muter, tapi tak apa aku
dapat jalan baru,,hhe.
yang penting itulah pengalaman pertama aku tersesat di kotaku sendiri...^^
yang penting itulah pengalaman pertama aku tersesat di kotaku sendiri...^^
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda