Pagi
ini kumulai dengan semangat membagi senyum keceriaan pada adik-adik perindukan
siaga yang sudah menunggu untuk latihan bersama. Tanpa berpikir panjang akupun
berangkat dari rumah pukul 07.00, tentunya mampir dulu ke rumah pembinanya
untuk menanyakan apakah ada yang perlu aku tekankan dalam latihan hari ini.
Ternyata baru sampai sudah disambut dengan perubahan konsep yang sebenarnya
sudah kusiapkan dulu namun tidak terpakai. Dalam hati aku berkata,” haduh
materi yang sudah tak susun ga kepakai, ntar latihan apa dong?”
Sesudah
itu akupun berangkat menuju ke tempat latihan sambil memikirkan apa yang akan
aku kasihkan nanti, selama perjalanan terus terpikir. Tiba kurang lebih 100
meter dari tempat latihan ternyata jalan di tutup karena ada acara keagamaan,
haduh harus muter jalan ni, mana sudah aga telat, ga terlalu hafal jalan situ
juga,,,paraaah!
Tiba
di TKP aku langsung disambut adik-adik dengan antusias yang tinggi, itu yang
membuat semangatku kembali menguat. Bertemu salah satu pengurus sekolah yang
ditunjuk untuk membantuku, aku sedikit terbantu, karena tentunya dia akan
memberiku sedikit bantuan selagi aku sedang memutar otak. Ternyata datanglah
hidayah,,hehehe, pesanan BUKU SAKU minggu kemarin dah tiba, aku langsung saja
mengatasi kebuntuan yang sempat aku takutkan dengan buku itu.
Tantangan
tak berhenti disitu, saat aku sedang asik latihan bersama para Siaga yang
Digalangkan itu, ternyata karena sebab yang tak jelas sepatu yang saat aku
pakai masih bagus tiba-tiba hancur. Aku aga kaget juga, kok bias padahal saat
berangkat masih baik-baik saja. Sekali lagi aku memutar siasat untuk tetap
latihan dengan keadaan sepatuku yang begitu “mengenaskan” ini. Ya untung aku
kemaren sempat menyiapkan game yang tak harus membuatku banyak bergerak,
akhirnya latihan aku alihkan ke permainan itu. Aku tinggal duduk memperhatikan
mereka sambil menerangkan yang tak mereka pahami.
Tiba
pukul 10.00 aku putuskan untuk memulangkan saja mereka, sudah siang juga
menurutku, dan mereka juga sudah kelihatan lelah. Hendak pulang ternyata aku
masih harus sharring dengan salah satu pengurus sekolah, pulangkupun tertunda
lagi, tapi tak apa. Selagi aku berbicara tak lupa kupandangi keadaan sepatuku
yang seperti habis mengalami kecelakaan hebat ini, jangan sampai mati sebelum
aku sampai rumah, itu yang ada dalam batinku.
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas komentar anda