Monday, 23 January 2012

Ini Ceritaku


Pagi ini kumulai dengan semangat membagi senyum keceriaan pada adik-adik perindukan siaga yang sudah menunggu untuk latihan bersama. Tanpa berpikir panjang akupun berangkat dari rumah pukul 07.00, tentunya mampir dulu ke rumah pembinanya untuk menanyakan apakah ada yang perlu aku tekankan dalam latihan hari ini. Ternyata baru sampai sudah disambut dengan perubahan konsep yang sebenarnya sudah kusiapkan dulu namun tidak terpakai. Dalam hati aku berkata,” haduh materi yang sudah tak susun ga kepakai, ntar latihan apa dong?”

Sesudah itu akupun berangkat menuju ke tempat latihan sambil memikirkan apa yang akan aku kasihkan nanti, selama perjalanan terus terpikir. Tiba kurang lebih 100 meter dari tempat latihan ternyata jalan di tutup karena ada acara keagamaan, haduh harus muter jalan ni, mana sudah aga telat, ga terlalu hafal jalan situ juga,,,paraaah! 

Tiba di TKP aku langsung disambut adik-adik dengan antusias yang tinggi, itu yang membuat semangatku kembali menguat. Bertemu salah satu pengurus sekolah yang ditunjuk untuk membantuku, aku sedikit terbantu, karena tentunya dia akan memberiku sedikit bantuan selagi aku sedang memutar otak. Ternyata datanglah hidayah,,hehehe, pesanan BUKU SAKU minggu kemarin dah tiba, aku langsung saja mengatasi kebuntuan yang sempat aku takutkan dengan buku itu.

Tantangan tak berhenti disitu, saat aku sedang asik latihan bersama para Siaga yang Digalangkan itu, ternyata karena sebab yang tak jelas sepatu yang saat aku pakai masih bagus tiba-tiba hancur. Aku aga kaget juga, kok bias padahal saat berangkat masih baik-baik saja. Sekali lagi aku memutar siasat untuk tetap latihan dengan keadaan sepatuku yang begitu “mengenaskan” ini. Ya untung aku kemaren sempat menyiapkan game yang tak harus membuatku banyak bergerak, akhirnya latihan aku alihkan ke permainan itu. Aku tinggal duduk memperhatikan mereka sambil menerangkan yang tak mereka pahami.

Tiba pukul 10.00 aku putuskan untuk memulangkan saja mereka, sudah siang juga menurutku, dan mereka juga sudah kelihatan lelah. Hendak pulang ternyata aku masih harus sharring dengan salah satu pengurus sekolah, pulangkupun tertunda lagi, tapi tak apa. Selagi aku berbicara tak lupa kupandangi keadaan sepatuku yang seperti habis mengalami kecelakaan hebat ini, jangan sampai mati sebelum aku sampai rumah, itu yang ada dalam batinku.

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30