Wednesday, 9 March 2011

senyum nyawa hidup

Rosulullah adalah figur Uswatun hasanah (contoh terbaik). Diantara yang dicontohkan Rosulullah SAW kepada umatnya adalah tentang senyum. Rosulullah SAW merupakan pribadi yang mulia yang selalu berhias senyum. Sahabat Jabir menuturkan kepada kita tentang senyum Rosulullah SAW . Jabir berkata,” Sejak aku masuk islam, Rosulullah SAW tidak pernah menghindar dariku dan Beliau tidak melihatku, kecuali Beliau tersenyum.”(Bukhori Dan Muslim)

Soal senyum, Rosulullah tidak hanya sekadar member contoh. Rosulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk banyak tersenyum kepada orang lain. Beliau bersabda,” Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”(HR. At Tirmidzi).


Jika Rosulullah SAW memerintahkan sesuatu pasti karena ada kemanfaatan besar bagi umatnya. Di zaman odern ini kita menjadi banyak tahu dan merasakan, bahwa senyum yang Nampak sederhana, ternyata berdampak luar biasa terhadap pergaulan antar manusia. Sedemikian pentingnya arti senyum, di semua training kepribadian, senyum menjadi bagian dari materi utama. Untuk mengikuti training inipun harus membayar mahal.

Jika ada pertanyaan,” pemberian apa yang diterima dan disukai oleh semua manusia di seluruh muka bumi?” jawabannya adalah senyum. Tidak ada manusia yang tidak menerima senyum.

Senyum yang Nampak sederhana, pengaruhnya terhadap ruhani dan jasmani manusia luar biasa.sebagian diantaranya adalah :
1. Membangun citra kepribadian yang menarik. Orang yang hidup kesehariannya berhias senyum, diwajahnya akan Nampak air muka yang menyenangkan untuk dipandang. Terlihat cair dan tidak kaku
2. Memiliki daya terik. Orang akan senang bergaul dengan orang yang berhias senyum.
3. Menjernihkan pikiran
4. Memiliki daya tarik dalam pergaulan
5. Membuat perasaan orang senang dan nyaman.
6. Menghilangkan mimic bosan, lelah dan sedih.
7. Senyum akan membuat orang berpikir positif
8. Disukai dalam pergaulan sehingga banyak teman
9. Senyum merupakan obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin. Ketiganya merupakan hormone yang bisa mengendalikan rasa sakit.
10. Membuat awet muda. Karena senyum meminimalkan stress yang berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh.

Media Sukses Bisnis

Kemanfaatan senyum di zaman modern ini bukan hanya terbatas pada urusan pribadi. Senyum sudah menjadi bagian dari industri jsa dan layanankomersial. Keramahan yang diwakili senyum, menjadi bagian utama yang diberikan dalam pelayanan. Saat ini senyum menjadi suatu keniscayaan dalam semua perniagaanyang berhubungan dengan pelayanan public.

Diceritakan bahwa para karyawan di sebuah pusat perbelanjaan menuntut naik gaji. Namun manajemen perusahaan tidak mengabulkan tuntutan karyawan. Karena tuntutannya tidak dipenuhi, semua karyawan sepakat untuk melakukan aksi tidak tersenyumkepada semua customer. Apa dampaknya? Sungguh luar biasa. Omset penjualan turun hingga 60% dari omset normal. Mengapa berdampak luar biasa? Jawabannya adalah senyum merupakan symbol keramahan. Ketika tidak ada lagi senyum, maka hilang pula keramahan. Ketika keramahan tidak ada, orang m,erasa tidak nyaman dalam berbelanja.

Pusat-pusat perbelanjaan dan layanan public, tidak hanya menawarkan produk dan layanan. Tetapi juga mengedepankan citra keramahan. Kesan keramahan, media utamanya adalah senyum saat memberikan layanan.

MURAH SENYUM

Senyum berdampak positif terhadap jasmani dan ruhani diri. Juga berdampak positif pula buat orang lain.artinya senyum itu menggembirakan semua. Makanya Rosulullah SAW mendorong umatnya untuk banyak tersenyum kepada saudaranya. Sampai-sampai dijanjikan pahala sodaqoh bagi orang yang terseyum kepada saudaranya.

Alangkah beruntungnya orang-orang yang murah senyum. Jasmani dan ruhaninya lebih sehat, menggembirakan hati orang lain, dan memperoleh tamahan pahala setiap saat. Betapa sempurnanya nikmat senyum bagi ummat Rosulullah.

Kalau tahu senyum begitu luar biasa manfaatnya, maka sudah sepantasnyajika kita sebagai ummat Rosulullah SAW menjadi pribadi yang selalu berhias senyum. Bertemu siapapun dan dimanapun, senyum tulus selalu mengembangdari hati yang paling dalam. Bertemu saudara di kantor tersenyum. Di jalan tersenyum. Di pusat perbelanjaan tersenyum. Disekolah tersenyum. Dilingkungan tetangga tersenyum. Dimanapun tersenyum.

Mungkin ada diantara kita yang hingga hari ini ternasuk orang yang tidak murah senyum. Tidak terbiasa untuk selalu tersenyum ketika bertemu orang lain. Tidak masalah, toh bisa dirubah. Tersenyum tidak butuh biaya. Tidak butuh usaha yang luar biasa. Tidak butuh belajar khusus. Yang dibutuhkan hanya merubah pola pikir.

Mungkin pola pikir selama ini menganggap senyum tidak penting. Maka sadari kalau senyum itu penting. Sadari bahwa senyum berdampk positif terhadap jasmani dan ruhani diri. Juga berdampak pada perbaikan citra diri. Interaksi dan komunikasi dengan orang lain akan lebih lancar.

Mungkin apa yang disampaikan Dele Carnegie bisa menguatkan siapapun untuk menjadi pribadi yang murah senyum. Dele Carnegie menyatakan,” Senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, akan tetapi membawa dampak luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya. Justru menambah kayaorang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada orang fakir yang tidak memilikinya dan tidak ada seorang kayapun yang tidak membutuhkannya.”

TERSENYUM DITENGAH KELUARGA

“ Tersenyum ditengah keluarga. Senyumlah kepada anak-anak, istri/suami, ibu dan ayah.” Kalau ada anjuran seperti itu, wajar-wajar saja. Anggap saja sebagai penguat atau pengingat. Bagi yang sudah terbiasa senyum di tengah keluarga, anjuran itu bersifat penguat. Artinya apa yang sudah dilakukan selama ini itulah sikap terbaik.

Bagi yang belum biasa tersenyum di tengah keluarga, anjuran itu merupakan pengingat. Siapa tahu senyum ramah kita hanya diperuntukkan buat orang-orang diluar anggota keluarga. Senyum mengembang hanya saat diluar rumah, baik bekerja atau mencari ilmu.kepada customer atau teman saja selalu tersenyum ramah. Sementara dirumah senyum jarang mengembang. Di rumah, citra yang nampak justru sebagai pribadi formal, datar atau malah dingin karena jarang tersenyum.

Keluarga dirumah butuh kehangatan hubungan, butuh ketentraman dan kedamaian, butuh keakraban, butuh suasana yang cair, butuh suasana yang menyenangkan, karena itu kembangkan senyum dalam keluarga. Keluargalah yang berhak merasakan dan menikmati senyum ramah kita.

Senyum dalam keluarga akan berdampak luar biasa, keharmonisan mudah tercipta. Kasih sayang saling tercurahkan, kebersamaan terkuatkan, ikatan hati tak terpisahkan. Dari keluarga yang demikian akan hadir pribadi-pribadi yang mulia, yang selalu optimisdalam menapaki kehidupan.

Beruntung keluarga yang selalu berhias senyum dalam keseharian. Keluarga itu akan lebih dekat kepada terwujudnya keluarga sebagai “surga” bagi ayah bagi ayah, ibu dan anak dalam kehidupan dunia. Keluarga itu akan menjadi labuhandikala menghadapi kegundahan dunia luar. Menjadi penentram hati yang lagi terisaukan. Menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan karya-karya kemanusiaan yang luar biasa.

Mengingatkan senyum dalam keluarga rasanya penting adanya. Siapa tahu ada yang tidak sempat memikirkan karena kesibukan kerja yang luar biasa. Sepanjang hari hingga malam membanting tulang dan memeras pikiran. Pulang kerumah badan dan pikiran sudah sangat lelah. Dalam kondisi demikian mungkin terasa berat untuk mengembangkan senyum keramahan. Kalau itu terjadi kasihan diri sendiri dan keluarga. Kehangatan dalam keluarga tidak tercipta. Hubungan antar anggota keluarga datar dan cenderung formal.

Ajari anak-anak untuk menjadi pribadi yang berhias senyum. Jalan termudah adalah dengan memberi contoh kepada mereka. Pelajaran senyum kepada anak-anak akan menjadi investasi yang tak ternilai. Kelak dimasa dewasanya anak-anak akan menjadi pribadi yang menyenangkan dalam pergaulan. Anak-anak akan memiliki lebih banyak teman. Akan mudah menjalin interaksi dan relasi dengan banyak orang. Dengan pribadi yang demikian, anak-anak akan mudah menapaki jalan kesuksesan.

Jangan korbankan anak-anak yang kita cintai dengan contoh pribadi ayah dan ibu atau anggota keluarga lainnya yang kurang menyenangkan karena pelit senyum. Kasihan mereka, mereka itu ibarat kertas putih, orang tua dan keluargalah yang banyak mewarnai hitam putih perjalanan mereka.akhirnya harus kita katakana, setelah memperhatikan sabda Rosulullah SAW dan praktek dampak senyum dalam hidup keseharian, maka tidak berlebihan kalau ada orang berkata,” Siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan selalu senang dan gembira. Dialah orang yang beruntung dalam menapaki kehidupan.”
Allahu a’lam bisshowab

(berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas komentar anda

copyright 2017 adinda30